Mengenaskan! Remaja Ini Tewas Dengan Otak Digerogoti Ratusan Cacing Pita! Makanan Ini Jadi Penyebab Utamanya
Sajiansedap.com - Kebanyakan orang pastinya tidak memiliki larangan untuk memakan daging babi.
Daging babi pun bisa diolah dengan berbagai cara olahan agar lebih terlihat lezat.
Namun, mengonsumsi daging babi sebagai makanan haruslah dengan cara yang tepat loh.
Jika salah dalam pengolahan, akan berakibat fatal bagi tubuh kita.
Mengutip Daily Mail, Sabtu (30/3/2019) belakangan ini viral seorang remaja berusia 18 tahun tewas.
Tewasnya remaja tersebut diduga kerena kebiasaanya mengonsumsi makanan ini.
Bagaimana kisah lengkapnya?
Yuk kita simak bersama.
Kerap Mengonsumsi Ding Babi Setengah Matang
Tewasnya remaja ini amat mengenaskan yakni lantaran diduga konsumsi daging babi setengah matang.
Remaja yang tak diketahui namanya ini awalnya mengalami kejang-kejang lantas pingsan dan segera dilarikan ke rumah sakit ESIC Medical College and Hospital, India.
Dr. Nishanth Dev dan Zaffar Abbas yang menanganinya mengatakan jika remaja itu tiba di UGD dengan kondisi matasebelah kanan pasien bengkak.
Dokter segera melakukan pemeriksaan MRI dan mendapati ada masalah serius di tubuh pasien tepatnya dibagian otak.
Baca Juga: Hati-hati! 15 Orang Tewas Setelah Makan Nasi, Peneliti Kaget Saat Temukan Hal Ini Didalamnya
Otak remaja itu mengalami apa yang namanya kondisi neurocysticercosis.
Kondisi neurocysticercosis yang terjadi pada pasien ini disebabkan adanya ratusan parasit cacing pita yang bersarang di organ otaknya.
Ratusan cacing pita itu menggerogoti dan menginfeksi otak pasien.
Hal ini menyebabkan bagian korteks serebral hingga bagian otak kecil pasien mati.
Melihat banyaknya jumlah parasit dalam tubuh pasien dan lokasi bersarang, dokter memutuskan untuk merawat pasien dengan pemberian obat anti-inflamasi, anti-epilepsi secara rutin.
Pemberian obat dengan anti-parasit tidak dilakukan karena akan berdampak pada pembengkakkan dan pendarahan dalam pada organ otak.
Dua minggu jalani perawatan secara intensif, para dokter menyatakan bahwa nyawa pasien sudah tidak bisa ditolong.
Hal ini karena infeksi cacing pita ini ternyata tak bisa dihentikan.
Peristiwa mengenaskan yang dialami oleh remaja berusia 18 tahun ini pun jadi viral di media sosial.
Melansir laman berita Daily Mail, kisah kematian remaja berusia 18 tahun ini telah dibagikan sebanyak 71 ribu kali dengan ratusan komentar.
Neurocysticercosis sendiri adalah kondisi medis yang sampai detik ini masih belum ditemukan obatnya.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Tanpa kita sadari, ketika memesan steak atau pun burger, banyak orang yang lebih menyukai jika dagingnya dibuat setengah matang atau agak mentah supaya tidak keras digigit.
Padahal, daging yang tidak dimasak dengan matang benar bisa berbahaya bagi kesehatan. " Daging mentah masih mengandung bakteri dan berbahaya bagi kesehatan," kata pakar keamanan pangan Jeff Nelken.
Bakteri, seperti salmonella atau E.coli, bisa saja terdapat di dalamnya.
Meski produsen makanan atau restoran yang menjual olahan daging mentah memiliki jaminan akan kebersihan dalam pengolahannya, bakteri bisa saja masuk ke dalam makanan selama proses produksi.
Baca Juga: BERITA POPULER: Bahaya Mencampur Pemutih dan Detergen Sampai Manfaat dari Makan Labu Siam Rebus
Menurut Nelken, selama ini banyak orang berpikir hanya daging ayam saja yang kurang aman saat dikonsumsi dalam keadaan mentah.
Kenyataannya, unggas memang berisiko lebih tinggi mengandung salmonella.
Tapi, daging babi dan sapi memiliki risiko lebih besar mengandung bakteri E.coli.
Orang yang mengalami keracunan makanan karena bakteri dapat mengalami diare bercampur darah, kram perut dan muntah selama seminggu.
Cara Aman Konsumsi Daging Setengah Matang
Cara paling aman untuk mengonsumsi daging adalah memanaskannya agar semua bakteri di dalamnya mati.
Daging babi dan sapi harus dimasak dengan suhu minimal 62 derajat celcius.
Sementara daging unggas perlu dimasak dengan suhu 73 derajat celcius.
Walau kebanyakan kasus keracunan makanan akan sembuh, tetapi pada kasus infeksi E.coli yang parah dapat mengganggu fungsi ginjal.
Banyak orang mengabaikan risiko mengonsumsi daging mentah karena menganggap rasanya yang sepadan dengan risikonya.
Jika ingin mengonsumsi daging yang diolah setengah matang, belilah dari restoran yang reputasinya baik.
Saat ingin mengonsumsi daging sapi mentah sebaiknya kita memilih steak dengan kematangan rare daripada burger dengan tingkat kematangan undercooked.
"Daging burger biasanya mengalami proses penggilingan yang dapat menyebarkan bakteri pada permukaan daging di seluruh produk," tambah Nelken.
Nelken juga menyarankan kita untuk menghindari tiram yang dikonsumsi dalam kondisi mentah.
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR