Dijual Murah di Indonesia, Siapa Sangka Kopi Sachet 'Rakyat Jelata' Ini Justru Laris Manis di Luar Negeri! Starbucks Lewat
SajianSedap.com - Jangan lagi menyepelekan kopi sachet buatan Indonesia.
Soalnya, selama ini kopi sachet dianggap kopi rakyat jelata.
Yang minum pun dianggap hanya orang biasa.
Baca Juga: Enggak Nyangka, Ini Jadinya Jika Minum Empat Cangkir Kopi Setiap Hari, Efeknya Langsung Terasa!
Makanya, kopi sachet ini kalah tenar ketimbang kopi ala kedai dan cafe terkenal.
Padahal, ada, lo, kopi sachet Indonesia yang justru laris manis di luar negeri.
Jangan-jangan Anda justru sering minum.
Kopi Indonesia di Rusia
Tapi tahukah Anda kalau ternyata Rusia doyan mengonsumsi kopi Indonesia?
Jangan berpikir terlalu tinggi kalau mereka mengonsumsi kopi luwak atau sejenisnya.
Soalnya mereka doyannya kopi kemasan yang harganya terbilang murah di Indonesia.
Tidak percaya?
Baca Juga: Selama ini Kita Sudah Keliru, Penderita Asam Lambung Masih Bisa Minum Kopi dengan Aman, Asal...
Ya, ternyata budaya Indonesia sangat digemari di Rusia.
Buktinya, ada 2 universitas di Rusia yang mengajarkan Bahasa Indonesia pada mahasiswanya.
Masyarakat Rusia juga menyukai kuliner Indonesia.
Salah satunya adalah produk kopi milik Indonesia.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Indonesia memang menduduki peringkat ke-4 dunia sebagai negara penghasil biji kopi dengan kualitas terbaik.
Tapi uniknya, yang populer dikalangan anak muda justru kopi kemasan milik Indonesia.
Diberbagai toko di Rusia, kita bisa dengan mudah menemukan kopi kemasan ini.
Baca Juga: Selama ini Kita Sudah Keliru, Penderita Asam Lambung Masih Bisa Minum Kopi dengan Aman, Asal...
Kalau di Indonesia, kita bisa membeli kopi kemasan dengan murah.
Begitu juga dengan di Rusia.
Di sana, kita bisa mendapatkan kopi kemasan dengan harga 20 rubel Rusia atau sekitar 5,000 rupiah.
Wah, unik juga, ya?
Baca Juga: Awas! Jangan Minum Kopi di Atas Jam 2 Siang, Tubuh Akan Alami ini di Malam Hari Kalau Masih Ngeyel
| Penulis | : | Virny Apriliyanty |
| Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR