Sering Jadi Bahan Tambahan di Sup, Ternyata Crab Stick Miliki Bahaya yang Tidak Main-Main Bagi Kesehatan, Berikut Penjelasan Ahli Terkait Bahan Pembuatannya yang Bikin Melongo
Sajiansedap.com - Apakah anda sering membeli crab stik?
Biasanya crab stik akan dijadikan bahan campuran untuk membuat sup.
Ketika membeli crab stik maka sering kali ditemukan dalam bentuk forzen food.
Baca Juga: Sushi Sayur, Menu Sarapan yang Tak Cuma Praktis Tapi Juga Pas Porsinya
Hal ini lantaran kebutuhan akan forzen food makin bertambah.
Namun, tidak selamanya frozen food itu baik loh, salah satunya crab stik ini.
Hal ini pun diutarakan oleh ahli yang membongkar efek samping dari crab stik.
Wajib jadi perhatian ya!
Bahaya Makan Crab Stick
Crab stick memang selalu jadi favorit karena rasanya yang enak.
Namun, Dokter sekaligus ahli nutrisi, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.hum, mengingatkan crab stick dan makanan olahan (frozen food) instan tidak disarankan buat anak-anak.
"Tidak banyak yang tahu, crab stick dan bakso-bakso beku yang disukai anak dibuat dari pasta ekstrak ikan. Tidak jelas ikannya," jelas Tan ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (10/12/2019).
Baca Juga: Resep Sushi Nugget Crab Stick Enak, Menu Sarapan Istimewa Saat Hari Libur
Baca Juga: Inilah Cara Membuat Omelet Crab Stick Super Enak Untuk Sarapan Esok
Selain menggunakan bahan-bahan tersebut, Tan juga menyebut frozen food tidak sehat karena lazim dibumbui MSG, tepung, garam, gula, pengawet, gum, dan sederet bahan biar rasanya enak
"Tega kah orangtua memberikan pangan imitasi asal yang penting anaknya doyan makan?" ujar Tan.
Menurut Tan, makanan beku siap saji umumnya punya lebih banyak kandungan garam, gula, lemak, dan kalori.
Saat anak mengonsumsinya setiap saat, berat badan si kecil bisa naik namun tidak sehat.
"Sebaiknya dihindari sejak kecil," kata dia.
Tan menyebutkan alasan kepraktisan tidak bisa menjadi pembenaran bagi orangtua dalam memberikan asupan kepada buah hatinya.
Apalagi beberapa bahan makanan imitasi tersebut minim atau nihil kandungan vitamin dan mineralnya.
Baca Juga: TUMIS CUCIWIS DAN CRAB STICK
"Bahan makanan asli di mana-mana gizinya sama. Ikan kembung di mana-mana kandungan gizinya sama. Telur juga begitu. Enggak butuh merek," katanya.
Proses Pembuatan Melansir Healtline (20/11/2018), banyak orang beranggapan crab stick merupakan bahan makanan sehat karena dibuat dari olahan laut.
Padahal makanan imitasi ini tak ubahnya hot dog.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Proses pembuatan frozen food seperti crab stick dikerjakan dengan cara memilah daging, lemak, dan bahan lain dari bagian tubuh ikan.
Bahan yang sudah dipilih lantas dicincang menjadi pasta.
Pasta ini lalu dicampur dengan bahan lain sebelum dipanaskan dan dicetak menyerupai daging kepiting.
Kendati bentuknya serupa, kandungan nutrisi kepiting imitasi dan asli sangat berbeda.
Dalam masing-masing 85 gram crab stick dan kepiting asli, perbandingan menunjukkan kepiting asli nutrisinya jauh lebih unggul.
Hasil pengukuran menampilkan jumlah kalori keduanya mirip. Namun 61 persen kalori crab stick berasal dari karbohidrat.
Sedangkan 85 persen kalori kepiting asli berasal dari protein murni, tanpa karbohidrat.
Selain itu, kepiting asli lebih kaya kandungan vitamin B12, seng, dan selenium.
Ada juga zat omega-3, yang komposisinya nyaris 10 kali lipat lebih banyak ketimbang crab stick.
Baca Juga: Resep Bubur Sumsum Buah Enak, Kreasi Kudapan Tradisional yang Begitu Menyegarkan
Secara umum seafood asli punya lebih banyak gizi penting ketimbang frozen food.
Kabar buruknya, gizi yang justru hilang tersebut sebetulnya sangat penting untuk tumbuh kembang anak.
Jadi, masih mau memberi makanan "imitasi" ini bagi anak?
Baca Juga: Resep Cah Sayur Spesial Enak Ini Bisa Kita Hadirkan Dengan Cara yang Begitu Mudah
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Gizi Ingatkan Bahaya "Frozen Food" buat Anak"
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR