Cek Lemari Anda Sekarang! Segera Buang Kalau Temukan Deodoran dengan 3 Ciri Ini, Bisa Sebabkan Kanker Payudara
SajianSedap.com - Kehadiran deodoran tak pelak memang membantu banyak orang yang selama ini mengalami masalah bau badan.
Deodoran atau produk pencegah bau badan bahkan kini sudah jadi bahan pokok yang dipakai banyak orang sebelum beraktivitas.
Rasanya, tak enak keluar rumah kalau pakai deodoran.
Rasanya kurang pede karena kita tidak tahu kapan bau badan bisa muncul karena aktivitas seharian yang tak tentu.
Namun, tahukah kamu kalau ada banyak deodoran berbahaya yang muncul di pasaran?
Bahkan, deodoran ini bisa sampai menyebabkan kanker payudara, lo.
Bahan Berbahaya dalam Deodoran
Melansir laman Time, penelitian menunjukkan bahwa beberapa senyawa yang digunakan dalam deodoran dan antiperspiran diserap dan disimpan dalam sel-sel lemak, yang lazimnya berada di daerah ketiak.
Padahal, jaringan ketiak juga mengandung reseptor hormon yang dapat bereaksi terhadap beberapa bahan deodoran dan antiperspiran.
Profesor biologi di North Carolina State University, Heather Patisau, juga mengatakan bahwa beberapa senyawa dalam deodoran bisa mengganggu fungsi hormon reproduksi dan perkembangan tubuh.
Inilah alasan yang membuat para ahli mengklaim deodoran dapat meningkatkan risiko gangguan reporduksi hingga kanker payudara.
Bahkan, deodoran juga diklaim dapat mengganggu mikroorganisme baik dalam tubuh.
Melansir laman Penn Medicine, beriku bahan-bahan berbahaya yang kerap terdapat dalam deodoran:
1. Alumunium
Senyawa aluminium biasanya digunakan dalam antiprespiran untuk mencegah produksi keringat berblebih.
Penggunaan antiprespiran yang terlalu sering dapat menyebabkan aluminium menumpuk di jaringan payudara.
Hal ini bisa menyebabkan ketidakstabilan gen dalam jaringan payudara yang memicu pertumbuhan tumor atau sel kanker.
Selain itu, terlalu banyak aluminium dalam tubuh juga dapat menyebabkan penyakit tulang atau demensia.
Biasanya, kelebihan aluminium disaring keluar dari tubuh oleh ginjal.
Jadi, orang dengan fungsi ginjal yang lemah tidak dapat menyaring aluminium dengan cukup cepat.
Namun, jika Anda memiliki fungsi ginjal normal, ginjal biasanya dapat memproses jumlah aluminium dari antiperspiran dan kosmetik yang diserap melalui kulit.
Inilah sebabnya mengapa Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengharuskan produsen deodoran atau antiperspiran untuk memasukkan peringatan khusus untuk orang dengan penyakit ginjal.
2. Paraben
Paraben biasanya digunakan dalam produk deodoran untuk mencegah pertumbuhan jamur, bakteri, dan ragi.
Sama halnya dengan alumunium, paraben juga dapat diserap oleh kulit dan menganggu fungsi hormon.
Paraben dapat meningkatkan fungsi hormon estrogen, hormon wanita yang penting untuk perkembangan seksual, kesehatan payudara, dan fungsi tubuh lainnya.
Namun, American Cancer Society dan National Cancer Institute mengatakan tidak ada bukti konklusif yang menemukan kaitan bahan kimia deodoran ini dengan kanker karena kanker.
3. Berbagai bahan penyebab alergi
Beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap deodoran atau antiperspiran.
Penelitian menunjukkan bahwa ini bisa disebabkan oleh bahan-bahan seperti propilen glikol, minyak atsiri, aditif biologis, paraben, vitamin E, dan lanolin.
Jika Anda sudah mengetahui bahwa Anda alergi terhadap salah satu dari bahan-bahan tersebut, segera konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk-produk pencegah bau badan tersebut.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Cara aman menggunakan deodoran dan antiperspiran Untuk melindungi dari dari berbagai efek negatif antiperspirand dan deodoran, sebaiknya kita memilih produk-produk pencegah atau penghilang bau badan dengan bahan alami.
Kita juga bisa memilih produk dengan komposisi bebas paraben, alumunium dan berbagai bahan penyebab alergi. Oleh karena itu, kita harus memeriksa label sebelum membelinya.
Ramuan Cuka Apel Bisa Jadi Solusinya
Sebenarnya, ada beragam cara sederhana bisa ditekuni untuk mengendalikan bau ketika tidak sedap.
Salah satunya adalah dengan menggunakan soda kue.
Ya, banyak pendapat menyebut, karena sifatnya yang menghilangkan bau, soda kue mungkin dapat menjadi cara menghilangkan bau ketiak.
Namun, soda kue tidak dirancang untuk kulit.
Bahan ini pasalnya jauh lebih basa daripada kulit Anda, yang dapat mengganggu keseimbangan pH alami kulit.
Soda kue akhirnya dapat menyebabkan kekeringan, gatal, kemerahan, dan iritasi, terutama jika Anda memiliki kulit sensitif.
Jika Anda khawatir tentang deodoran Anda saat ini dan menginginkan opsi yang lebih alami, bicarakan dengan dokter atau dokter kulit tentang pilihan alami terbaik untuk kulit Anda.
Jika memanggang soda menyebabkan kulit mengering, gatal, atau menjadi iritasi, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk mencoba pilihan deodoran alami lainnya, seperti: cuka apel.
Caranya mudah banget.
Cukup oleskan cuka apel pada bagian ketiak.
Cuka apelnya pun boleh dicampur dengan sedikit air supaya lebih encer konsentrasinya.
Diamkan selama 15 menit lalu bilas dengan air bersih.
Bau ketiak pun akan hilang seketika.
Tapi, untuk hasil permanen, lakukan tips ini secara rutin setiap hari, ya.
Selamat mencoba ya!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspada, Ini Bahan Berbahaya dalam Produk Pencegah Bau Badan"
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR