Bikin Geger Satu Indonesia Tuduh Orang Pakai Babi Ngepet, Terkuak Profesi 'Tak Biasa' Bu Wati Sebelum Diusir Warga
SajianSedap.com - Ada-ada saja memang tingkah warga Indonesia.
Kali ini viral kasus seorang ibu yang menuduh seseorang pakai babi ngepet!
Tuduhannya itu dikarenakan melihat orang itu pengagguran tapi punya banyak uang.
Tentu saja hal tersebut langsung heboh dan viral di media sosial.
"Dari kemarin saya sudah pantau pak. Orang ini dia berumah tangga, dia nganggur, tapi uangnya banyak. Saya sudah lewat rumahnya, sudah saya lemparin sesuatu di depan rumah biar ketahuan," ujar Bu Wati dalam potongan videonya yang viral tersebut.
Akibat pernyataannya yang asal ceplos itu tentu saja membuat banyak orang geram.
Apalagi video permintaan maaf Bu Wati seolah terlihat tak ikhlas.
Pantas bisa asal tuduh orang pakai babi ngepet, terungkap profesi 'tak biasa' Bu Wati yang ternyata gak main-main!
Diketahui sebelumnya bahwa kejadian heboh babi ngepet ini terjadi di RT 02/10 Kampung Baru, Desa Ragajaya, Bojonggede, Bogor.
Bu Wati, selaku warga yang menuduh seseorang gunakan pesugihan pakai babi ngepet sekarang nasibnya miris.
Ya, buat malu warga kampung, akhirnya Bu Wati pun terpaksa diusir.
Alasan Bu Wati Diusir
Ketua RW 10 Kampung Baru Syarif Nurzaman, mengungkapkan alasan warga tetap mengusir Ibu Wati meski ia telah menyampaikan permohonan maaf melalui video klarifikasi.
Alasan tersebut, tak lain dan tak bukan adalah ketidakpuasan warga terhadap klarifikasi yang diberikan oleh Ibu Wati.
“Jadi berdasarkan ketidakpuasan warga kampung baru yang merasa tidak puas dengan klarifikasi Ibu Wati,” kata Syarif dijumpai di kediamannya, Jumat (30/4/2021).
Syarif mengatakan, warganya cukup kesal melihat ibu Wati memberikan klarifikasi dengan ekspresi yang nampak seperti “tidak berdosa”.
“Ekspresi Ibu Wati yang kesannya tidak berdosa, tidak bersalah, itu malah memancing warga lebih gregetan lah gitu,” ungkapnya seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
Hingga akhirnya, Syarif mengatakan sejumlah warganya berbondong-bondong mendatangi rumahnya, untuk meminta izin menggeruduk kediaman Ibu Wati.
Sempat Ancam Bunuh Diri
“Ada yang lapor mau geruduk akhirnya saya lerai, kata saya jangan, lebih baik cari solusi terbaik, warga akhirnya minta Ibu Wati diusir dari kampung sini,” ujarnya.
“Saya hanya berpesan warga jangan ada yang berinteraksi dengan ibu Wati cukup hanya saya dan jangan terjadi apa-apa di lingkungan saya.
Dan akhirnya saya sampai ke ibu Wati, dia tidak terima,” tuturnya.
Tak hanya tidak terima, Syarif mengatakan bahwa ibu Wati sempat mencak-mencak dan mengamuk, bahkan hingga mencoba bunuh diri.
“Dia (ibu Wati) mencak-mencak, ngamuk-ngamuk dan bahkan dia mencoba bunuh diri,” ungkapnya.
Diusir warga, ternyata terungkap profesi dari Bu Wati sebenarnya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Profesi Bu Wati
Sebelum diusir warga Ibu Wati ternyata membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya.
“Walaupun dia warga saya, tapi saya tidak bisa pantau satu persatu kan. Setahu saya dia pasang plang pengobatan alternatif, katakanlah Paranormal,” ujar Syarif Nurzaman.
Ucapan Syarif ini terbukti dengan sebuah plang di depan gang kontrakan ibu Wati yang bertuliskan “pengobatan alternatif dll, Maryanti/Wati”.
Walaupun membuka praktik pengobatan alternatif, namun Syarif mengatakan belum ada satu pun warganya yang berobat ke ibu Wati.
“Warga kampung sini sih belum ada yang berobat ke dia,” bebernya.
Secara pribadi, Syarif menilai bahwa ibu Wati ini adalah sosok yang ingin “menunjukan” dirinya agar lebih terkenal.
“Ibu Wati itu sebetulnya kalau buat pribadi saya, dia hanya orang yang ingin menunjukan dirinya, paranormal lah, dia ini pengen populerlah kalau menurut pribadi saya menunjukan dirinya adalah paranormal,” ungkapnya.
“Bu Wati membawa nama Kampung Baru ketika menuduh babi ngepet, orang kampung baru merasa tercemarkan. Dia cuma mau populer doang bahwa dia paranormal,” timpalnya lagi.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul BUAT ONAR Curigai Sosok Babi Ngepet, Wati Ngamuk Diusir Warga, Baru Terkuak Profesinya 'Tak Biasa'.
KOMENTAR