SajianSedap.com - Anda tentu kerap memmbungkus makanan saat untuk dibawa ke rumah bukan.
Membungkus makanan dan menyantapnya di rumah, kini pun begitu dianjurkan apalagi dalam kondisi pandemi.
Para penjual pun kerap menggunakan kertas cokelat atau kertas minyak yang kerap jadi pilihan untuk membungkus makanan.
Hal ini dipilih karena lebih praktis dan lebih murah.
Namun dibalik praktis dan murahnya kertas cokelat untuk membungkus, rupanya ada bahaya mengancam bagi jiwa.
kertas cokelat untuk membungkus rupanya mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan.
Mengandung Bahan yang Sama Seperti Bahan Tisu Toilet
Menggunakan kertas cokelat atau kertas kerap menjadi pilihan untuk membungkus makanan.
Selain praktis, harga yang murah juga menjadi alasan.
Namun rupanya ada hal berbahaya jika terlalu sering menggunakan kertas cokelat untuk membungkus makanan.
Sejumlah penelitian menemukan, kertas ini mengandung BPA berbahaya bagi tubuh.
BPA atau bisphenol A adalah bahan kimia yang sering digunakan sebagai bahan pembuat wadah makan, bukan hanya plastik, tetapi juga kertas.
Awalnya BPA digunakan pada wadah makanan kaleng agar kaleng tersebut tidak mudah berkarat.
Dilansir dari WebMD, Kurunthachalam Kannan, Ph.D., seorang ilmuwan riset di New York State Department of Health, menyatakan bahwa BPA juga terkandung pada kertas pembungkus makanan dengan tingkat konsentrasi yang sangat tinggi.
Bubuk BPA digunakan untuk melapisi kertas supaya lebih tahan terhadap panas.
Selain pada kertas pembungkus makanan, BPA juga sering terdapat pada tisu toilet, kertas koran, kertas struk belanja, maupun tiket.
Bahaya penggunaan kertas ini juga pernah dipaparkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lisman Suryanagara mengingatkan masyarakat supaya berhati-hati dengan kertas nasi dan kertas daur ulang yang dipakai untuk membungkus makanan.
Menurut Lisman, bahan yang umum digunakan sebagai bungkus makanan dari masa ke masa antara lain keramik, kaca, plastik, aluminium foil, hingga yang berbahan dasar kertas.
Lisman menambahkan, zat kimia tersebut bisa berdampak negatif bagi tubuh dan memicu berbagai penyakit di antaranya kanker, kelenjar getah bening, gangguan reproduksi hingga mutasi gen.
Sebagai alternatif, masyarakat bisa menggunakan bungkus makanan berkategori food grade yang 100 persen terbuat dari serat alami.
Ciri-ciri bungkus makanan ini adalah tampilannya berwarna putih bersih, tidak berbintik dan tidak tembus minyak.
Selain itu, karton food grade sifatnya ramah lingkungan karena mudah terurai.
Bahaya Taruh Kantong Plastik di Kulkas
Selain membungkus makanan dengan kertas cokelat, menyimpan makanan menggunakan plastik di kulkas juga berbahaya lho.
Coba sekarang buka kulkas di rumah, lihat ada berapa banyak kantung plastik yang terdapat di dalamnya.
Asal tahu saja, kantong plastik mengandung zat kimia berbahaya dan juga mengandung banyak bakteri.
Jadi jika kita usai belanja memasukan barang yang dibeli langsung dengan kantong plastiknya ke dalam kulkas, sama saja dengan membawa sekian banyak zat kimia berbahaya dan bakteri masuk ke dalam kulkas.
Nah, jika sudah ada di dalam kulas, maka zat kimia juga bakteri tersebut akan mengontaminasi seluruh kulkas juga isinya.
Seperti dilansir melalui iHouse, penyebab utamanya adalah kantong plastik sebagian besar tidak higienis.
Selain itu, kantong plastik juga mengandung zat-zat berbahaya.
Bahkan jika banyak kantong plastik disimpan bersamaan dalam kulkas itu akan semakin berbahaya.
Oleh karena itu, sebaiknya kita mulai mengurangi atau tidak menyimpan makanan dengan kantong plastik di dalam kulkas.
Selain menjaga makanan tetap segar, kulkas juga memiliki peran yang sangat penting dalam mengurung bakteri.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Hati-hati! Kertas Cokelat Pembungkus Nasi Ternyata Bahaya Bagi Kesehatan
Source | : | TribunJateng.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR