Akrolein adalah senyawa yang bisa memicu peradangan di tenggorokan dan kemudian menyebabkan rasa gatal di tenggorokan.
Nah, akrolein ini muncul sebagai akibat dari pemanasan minyak goreng yang sudah melebihi titik asap atau titik didihnya.
Dari minyak yang sudah mengandung senyawa akrolein inilah kita menjadi batuk-batuk setelah mengonsumsi gorengan yang digoreng menggunakan minyak yang sudah dipanaskan dan digunakan berulang kali.
Selain karena senyawa akrolein yang ditimbulkan oleh minyak, batuk yang kita alami juga bisa jadi merupakan efek dari gorengan yang bertekstur kasar.
Gorengan yang digoreng kering punya tekstur kasar yang bisa melukai atau mengiritasi dinding tenggorokan kita.
Selain itu, makanan berlemak dan berminyak seperti gorengan juga sulit dicerna oleh tubuh, sehingga akan menekan proses kekebalan tubuh kita.
Nah, hal ini bisa memperparah peradangan tenggorokan.
Inilah sebabnya makan gorengan dianggap bisa membuat kita batuk.
Batuk sebenarnya adalah cara tubuh kita membersihkan tenggorokan dan jalur pernapasan dari benda asing.
Dengan melakukan tindakan refleks berupa batuk, maka akan membantu benda asing, mikroba, polusi, lendir, atau hal yang membuat iritasi yang berada di tenggorokan atau jalur pernapasan keluar.
Nah, bayangkan kalau hal ini masih ditambah dengan konsumsi air dingin atau air es yang memang terkenal menyebabkan batuk dan radang.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR