Hingga akhirnya pada tahun 2001, Ermey memberanikan diri untuk membuka Toko Cokelat dengan dibantu almarhum Gusnidar dan Okky Dewanto yang kemudian menjadi suami Ermey serta Direktur Utama Dapur Cokelat.
Dengan peralatan terbatas Toko Cokelat kemudian bermetamorfosis menjadi Dapur Cokelat yang memiliki dapur produksi yang besar moderen dan saat ini memiliki 29 outlets dan 26 delivery points di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Resep Wafel Tape Cokelat Enak Dan Sederhana, Si Camilan Praktis Pilihan Si Kecil
Layaknya sepotong kue Two Seasons Cake, signature cake Dapur Cokelat, terbuat dari bermacam unsur yang justru membuatnya lezat, lembut dan berkarakter, demikianlah juga perjalanan Dapur Cokelat mengalami masa ups dan downs dalam mengukir eksistensi di tengah ketatnya persaingan industri food and beverage tanah air.
Ujian demi ujian dilewati bersama dengan team Dapur Cokelat yang tangguh - yang sudah seperti keluarga sendiri bagi Ermey.
Dua ujian terbesar dalam perjalanan Dapur Cokelat adalah fenomena era digital dan terpaan pandemi COVID-19.
Dapur Cokelat dipaksa berinovasi menghadapi dua badai besar tersebut, dan dengan tekad dan
kreatifitas tinggi keduanya dapat dihadapi dengan mulus. Bagi Ermey kuncinya adalah mau belajar dan inovasi tiada henti.
Dapur Cokelat dengan cepat menghadapi era digital dengan melakukan digitalisasi usahanya dan segera beradaptasi di era pandemi dengan menciptakan kue baru dengan harga terjangkau,
membuat pick-up points dan menjual adonan premix.
Ermey pun menjadi lebih dekat dengan konsumen dan aktif menyapa lewat digital events seperti membagikan tips & tricks di live Instagram.
Kepuasan konsumen adalah prioritas bagi Dapur Cokelat yang sedapat mungkin selalu berupaya
mewujudkan keinginan customer.
Mantra Ermey bagi team Dapur Cokelat adalah: jangan pernah bilang tidak bisa.
Dapur Cokelat juga dikenal sangat inovatif dan update dengan tren terkini.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR