SajianSedap.com - Siapa yang dirumahnya sering masak gorengan?
Gorengan merupakan camilan kesukaan banyak orang.
Banyak jenis camilan dari yang gurih, manis, hingga asin yang pastinya bikin kita terus nagih.
Saat makan gorengan, pastinya kunyah satu saja tidak cukup.
Namun, keseringan makan gorengan juga disebut tak bagus bagi tubuh bakan bikin kolesterol naik.
Tapi jangan khawatir, kita bisa makan gorengan dengan nikmat kalau ikuti tips memasak gorengan yang aman berikut ini, nih.
Cara membuat gorengan sehat ini membuat kita tak perlu khawatir kolestrol dalam darah meningkat.
Nah, tips memasak gorengan yang aman ini dibagikan oleh Chef Ade Ferdianto.
Penasaran?
Diketahui bahwa Chef Ade Ferdianto merupakan Excecutive Chef dari Hotel Harris and Conventions, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Chef Ade Ferdianto yang sudah 10 tahun bekerja di Hotel Harris ini pun membagikan tips memasak gorengan yang aman.
Apa saja?
1. Jangan Terlalu Banyak Minyak
Biasanya saat memasak gorengan kita akan menggoreng dengan minyak yang banyak.
Namun hal tersebut ternyata tak bagus untuk kesehatan, nih!
Menurut Chef Ade, membuat gorengan yang aman adalah jangan memasak dengan minyak yang banyak.
"Jadi kalau membuat gorengan yang aman itu yang pertama adalah jangan terlalu banyak minyak, dengan metode kalau di dunia perhotelan disebut deep fried.
Deep fried itu adalah cara menggoreng dengan menggunakan minyak yang terlalu banyak.
Jadi kalau misalnya mau makan gorengan yang sehat, yang pertama adalah minyaknya jangan terlalu banyak." ujarnya kepada tim SajianSedap saat diwawancarai secara ekslusif di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
2. Pemilihan Jenis Minyak
Nah, selain jangan menggoreng diminyak yang banyak, pemilihan minyak saat memasak gorengan juga penting, loh.
Kita biasanya akan menggunakan minyak jelantah saat menggoreng gorengan agar murah.
Padahal menggoreng dengan minyak jelantah itu tak sehat.
"Atau pemilihan jenis minyaknya, jenis minyak itu sendiri. Pakai minyak yang olive oil, jangan pakai minyak jelantah." ungkap Chef Ade.
"Penggunaan minyak yang berbahan kelapa sawit, (meskipun) dengan sedikit lebih mahal ketimbang yang biasa yang kita pakai," lanjutnya.
KOMENTAR