Kadar glycoalkaloids yang tinggi justru bersifat toksik bagi manusia.
Saat kentang bertunas, kandungan glycoalkaloidsnya mulai meningkat.
Oleh karena itu, mengonsumsi kentang yang sedang bertunas dapat menyebabkan Anda menelan glycoalkaloids secara berlebihan.
Biasanya efek negatif mengonsumsi kentang yang sudah bertunas muncul dalam beberapa jam hingga satu hari kemudian.
Bila sedikit mengonsumsi kentang bertunas maka gejala yang bisa muncul adalah muntah, diare, dan sakit perut.
Baca Juga: Tips Membuat Kue Kering Bisa Renyah Sampai Berbulan-bulan, Wajib Catat Langkah-langkah Ini
Ketika kentang bertunas dikonsumsi dalam jumlah yang banyak maka bisa menyebabkan tekanan darah rendah, denyut nadi cepat, demam, sakit kepala, kebingungan, bahkan kematian.
Penelitian lain memaparkan bahaya mengonsumsi kentang yang bertunas pada ibu hamil.
Ibu hamil yang mengonsumsi kentang bertunas bisa meningkatkan resiko bayi mengalami cacat lahir.
Oleh karena itu, ibu hamil sebisa mungkin menghindari kentang yang bertunas.
Lalu, bagaimana cara menghilangkan kandungan racun pada kentang bertunas?
Source | : | tribunbali |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR