Akar jahe memiliki salah satu tingkat antioksidan tertinggi dibandingkan dengan makanan lain, kata Chika Anekwe, MD, MPH, seorang dokter obat obesitas di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston.
Hanya buah delima dan buah beri kaya antioksidan lainnya yang melampauinya.
Antioksidan mencegah stres oksidatif, suatu proses yang berhubungan dengan penyakit seperti kanker, diabetes, dan stroke.
Stres oksidatif terjadi ketika ada terlalu banyak radikal bebas, molekul yang diproduksi secara alami oleh proses metabolisme, di dalam tubuh.
Antioksidan menstabilkan radikal bebas dan mencegah stres oksidatif, sehingga melindungi tubuh dari penyakit.
Sebuah studi kecil tahun 2017 menguji efek antioksidan jahe pada pasien kanker yang menerima kemoterapi.
Mereka yang menerima ekstrak jahe setiap hari memiliki tingkat antioksidan yang lebih tinggi dan tingkat stres oksidatif yang lebih rendah daripada kelompok plasebo.
2. Mengurangi peradangan
Jahe juga bertindak sebagai anti-inflamasi berkat sifat antioksidannya. Kelebihan radikal bebas dapat menyebabkan peradangan, respons kekebalan alami tubuh Anda terhadap benda asing yang berbahaya.
Biasanya, peradangan hilang begitu tubuh Anda memperbaiki dirinya sendiri. Tapi, ketika Anda mengalami stres oksidatif, itu bisa menyebabkan peradangan kronis.
Ini menyebabkan tubuh Anda merusak sel, jaringan, dan organ yang sehat. Peradangan kronis dapat menyebabkan penyakit seperti serangan jantung atau nyeri kronis seperti radang sendi.
Source | : | insider |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR