Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut, aspek keamanan penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Sementara itu, frekuensi, jenis, dan tingkat keparahan efek samping setelah pemberian vaksin dosis ketiga ini akan lebih rendah dibanding saat pemberian dosis pertama dan kedua.
Lebih lanjut Penny juga menyebutkan sejumlah efek samping (KIPI) setelah pemberian vaksin dan tingkat keparahannya.
“Adapun KTD (Kejadian yang Tidak Diharapkan) yang sering terjadi merupakan reaksi lokal seperti nyeri di tempat suntikan, pembengkakan dan kemerahan, serta reaksi sistemik seperti sakit kepala, kelelahan, maupun nyeri otot dengan tingkat keparahan grade 1-2,” jelasnya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
5. Meningkatkan respons imun
Penny juga menyebutkan, pemberian vaksin Sinopharm sebagai booster mampu meningkatkan respons imun humoral untuk parameter pengukuran antibodi netralisasi dan anti IgG, masing-masing sebesar 8,4 kali dan 8 kali lipat dari sebelum pemberian booster.
Respons imun setelah pemberian vaksin Sinopharm sebagai booster ini lebih tinggi dibanding respons imun yang dihasilkan saat vaksinasi pertama dan kedua.
6. Ditujukan untuk 18 tahun ke atas
Vaksin booster Sinopharm ditujukan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas.
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR