SajianSedap.com - Darah tinggi merupakan salah satu gangguan kesehatan yang berbahaya.
Penyakit satu ini disebbakan akrena penumpukan lemak pada pembuluh darah.
Konsumsi makanan yang mengandung garam berlebih serta kolesterol, jadi salah satu pemicu mengapa darah tinggi bisa menyerang tubuh.
Jika sudah parah, darah tinggi ini bisa menyebabkan stroke ataupun serangan jantung.
Anda tentu tidak mau bukan nyawa jadi taruhan.
Untuk mengatasinya bisanya konsumsi obat kerap jadi pilihan.
Namun, obat tentu memiliki efek samping.
Jika Anda mencari cara mengatasi darah tinggi tanpa obat, rupanya salah satu caranya dengan mengonsumsi daun mirim kemangi ini.
Lantas daun apa yang dimaksud? dan bagaimana cara kerjanya? simak ulasannya
Obat Alami Darah Tinggi
Beberapa tanaman di sekitar Anda ternyata bisa menjadi obat alami darah tinggi yang ampuh.
Salah satu obatnya adalah daun mirim kemangi ini, yakni daun basil.
Daun basil sendiri masih merupakan kerabat dari daun kemangi.
Daun basil adalah salah satu daun bumbu yang mempunyai aroma nyaris sama dengan daun kemangi.
Tak hanya bisa bikin masalah lebih sedap, duan basil dilaporkan dapat bermanfaat pula untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Melansir Health Line, bahan kimia eugenol yang ditemukan dalam daun basil dapat menghalangi zat tertentu yang bisa menyempitkan pembuluh darah.
Maka dari itu, daun basil dianggap dapat mengatasi tekanan darah tinggi.
Namun, khasiat ini baru dibuktikan pada hewan.
Jadi, diperlukan lebih banyak studi lagi guna mengungkap manfaat basil untuk menurunkan darah tinggi.
Tapi, menambahkan daun basil segar ke dalam makanan Anda adalah hal yang mudah dan tentu tidak ada salahnya.
Selain daun basil, beberapa tanaman herba lain juga bisa Anda konsumsi untuk mengatasi darah tinggi lho.
1. Seledri
Selama ini banyak orang menyangka seledri hanyalah tanaman pelengkap atau pemanis sajian masakan.
Namun ternyata, seledri dapat berkhasiat sebagai tanaman herbal untuk menurunkan darah tinggi.
Melansir Buku Jamu Saintifik: Suatu Lompatan Ilmiah Pengembangan Jamu (2017) oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balitbangkes, Kemenkes, secara empiris, seledri dapat dimanfaatkan sebagai peluruh air seni dan penurun tekanan darah.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Apigenin dalam herba seledri berfungsi sebagai beta bloker yang dapat memperlambat detak jantung.
Tak hanya itu, zat ini juga bisa menurunkan kekuatan konstraksi jantung sehingga aliran darah yang terpompa lebih sedikit dan tekanan darah menjadi berkurang.
Sementara, apiin, senyawa glikosida dari apigenin, bersifat diuretik, yaitu membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh.
Sehingga berkurangnya cairan dalam darah akan menurunkan tekanan darah.
2. Kumis kucing
Kumis kucing merupakan salah satu tanaman yang kerap menjadi tanaman hias.
Secara empiris, kumis kucing dapat dimanfaatkan sebagai diuretik dan peluruh batu ginjal.
Tanaman ini memiliki efek sebagai diuretik alami karena mengandung kalium pada bagian daun.
Keberadaan inositol serta flavonoid sinensetin juga berkontribusi terhadap efek kumis kucing sebagai diuretik.
3. Pegagan
Secara empiris, pegagan digunakan untuk membantu memperlancar aliran darah.
Data Ristoja (2015) menunjukkan bahwa penggunaan pegagan oleh penyehat tradisional di Jawa Barat (Jabar) dan Banten sebagai obat penurun tekanan darah dan mengobati sakit kepala.
Kandungan zat aktif yang berperan dalam aktivitas sebagai pelancar aliran pembuluh darah adalah asiatikosid, yaotu senyawa gloingan glikosida triterpenoid.
Senyawa tersebut terbukti dapat meningkatkan mikrosirkulasi, menurunkan permeabilitas kapiler, dan memproteksi memburuknya proses mikrosirkulasi.
Ekstrak air etanol 80 persen pegagan (16 g/20 ml/kg) yang dilarutkan dalam akuabides memberikan efek penurunan tekanan darah pada tikus hipertensi yang diinduksi dengan L-NAME (L-nitro L-arginin metil ester).
4. Temulawak
Temulawak adalah tanaman asli Indonesia yang secara tradisional digunakan untuk mengobati bermacam penyakit, termasuk hipertensi.
Temulawak terbukti mengandung flavonoid yang memiliki fungsi melindungi endotel vascular.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian temulawak dalam kombinasi dengan kumis kucing, selederi, pegagan, kunyit dan meniran dosis 72 mg/kg bb memberikan efek penurunan tekanan darah pada tikus Wistar hipertensi yang didinduksi prednisone 1,5 mg/kg bb dan NACl 2 persen.
5. Meniran
Hasil Ristoja (2015) di etnis Meranjat, Sumatera Selatan, herba meniran digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
Secara empiris, herba meniran digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi dan peluruh air seni.
Berdasarkan penelitian, meniran mengandung kalium yang bermanfaat untuk meningkatkan cairan intraseluler dengan menarik cairan esktraseluler.
Sehingga terjadi perubahan kesimbangan pompa natrium-kalium yang akan meyebabkan penurunan tekanan darah tinggi.
Tanaman-tanaman ini merupakan tanaman yang kerap ditemukan di pekarangan rumah.
Bahkan seperti kumis kucing, tanaman ini kerap menjadi tanaman hias.
Jadi jika Anda menemukan beberapa tanaman di tersebut, tidak ada salahnya Anda gunakan untuk mengatasi dan mencegah darah tinggi.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 11 Tanaman Herbal untuk Menurunkan Darah Tinggi
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR