2. Mengandung senyawa pelindung kanker
Meskipun tidak ada 'superfood' tunggal yang dapat mencegah kanker, dan faktor risiko tertentu untuk kanker tidak terkait dengan diet, ada bukti bahwa makan makanan yang sehat dapat mengurangi risiko kanker.
Komponen utama brokoli adalah fitokimia yang dikenal sebagai sulforaphane, yang juga bertanggung jawab atas rasa sedikit pahit pada brokoli.
Penelitian telah menunjukkan bahwa sulforaphane dapat berperan dalam meningkatkan detoksifikasi racun di udara, seperti asap rokok, dan dapat membantu mengurangi risiko kanker tertentu.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa brokoli mungkin memiliki sifat anti-kanker dan dapat mengurangi risiko kanker prostat.
Kecambah brokoli adalah sumber yang lebih terkonsentrasi dari senyawa pelawan kanker ini.
Anda dapat dengan mudah menumbuhkan biji brokoli di ambang jendela Anda, sama seperti Anda membuat selada.
3. Baik untuk kesehatan mata
Brokoli dikemas dalam kandungan karotenoid, lutein, dan zeaxanthin.
Pada penelitian tahun 2003 dan 2006, ini dikaitkan dengan penurunan risiko gangguan mata terkait usia, seperti katarak dan degenerasi makula.
Brokoli juga mengandung beta-karoten, yang diubah tubuh menjadi vitamin A, yang kekurangannya dikaitkan dengan rabun senja.
Baca Juga: Resep Nasi Goreng Udang Brokoli, Variasi Nasi Goreng Dengan Rasa yang Super Sedap
Artikel telah ditayangkan di nakita dengan judul, Tolong Mulai Sekarang Orang-orang dengan Kondisi Seperti Ini Stop Makan Brokoli Berlebih, Ahli Sudah Beri Peringatan Akan Bahayanya
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR