Ternyata kejadian ikan tongkol yang berubah menjadi racun pernah terjadi beberapa waktu silam.
Dikutip dari Tribun Banyumas dari Kompas.com, Plt Kepala Dinas Perikanan Jember Murtadlo saat menggelar press conference di room media center Pemkab Jember Kamis (2/1/2020) tentang 250 warga Jember keracunan ikan tongkol.
Hal tersebut salah satunya dikarenakan penyimpanan yang tidak memadai.
Ia menilai keracunan massal karena ikan tersebut disimpan di atas suhu enam derajat. Akibatnya, kandungan histamine pada ikan ini juga ikut meningkat.
Padahal, kemampuan bertahan di tempat terbuka ikan ini hanya empat jam, setelah didapatkan nelayan dari melaut.
“Kecuali disimpan di alat penyimpanan yang memadai, seperti cold storage atau box pendingin di bawah suhu enam derajat,” kata Plt Kepala Dinas Perikanan Jember Murtadlo.
Menurut dia, jenis ikan tongkol klucuk yang dikonsumsi ini berada di atas suhu enam derajat. Akibatnya, kandungan histamin juga meningkat.
Kandungan histamin inilah yang menyebabkan orang merasa gatal, muntah, dan pusing ketika mengkonsumsi ikan tongkol.
Ikan tersebut didapatkan dari TPI Puger. Sebab, nelayan sedang panen ikan tongkol.
Sementara, tradisi masyarakat Jember saat perubahan akhir tahun dengan membakar ikan.
“Mereka belanja di TPI Puger, lalu dibawa pulang ke rumah dan dimasak pada tengah malam,” jelasnya.
Source | : | Tribun Banyumas |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR