SajianSedap.com - Mantan Presiden SBY memang sempat bikin gentar Indonesia lantaran kondisi kesehatannya.
Akhir tahun 2021 lalu Ia diketahui berobat ke Amerika karena sakit kanker prostat.
SBY bahkan menjalani serangkaian pengobatan untuk mengobati sakitnya ini.
Beruntung, kanker prostat ini diketahui sejak stadium awal sehingga proses penyembuhan jadi lebih mudah.
Nah, kita pun harus tahu gejala kanker prostat yang mungkin banget menyerang para suami, lo.
Kalau ketahuan di stadium awal, nyawa pun masih bisa tertolong.
Gejala Kanker Prostat
Ya, kanker prostat seperti yang dialami SBY memang bisa dilihat gejalanya sejak stadium awal.
Untuk diketahui, pria memiliki kelenjar seukuran kacang kenari bernama prostat.
Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve
Kelenjar ini dapat membesar atau bengkak setelah usia 25 tahun.
Nah, gangguan prostat ini paling bisa dikenali dari air seni saat pipis.
Prostat yang membesar membuat aliran kencing terasa lemah dan tidak merata.
Sehingga, penderita prostat kerap merasakan sering kencing dan susah menahan kencing.
Melansir Cleveland Clinic, ada beberapa ciri-ciri kanker prostat yang kerap dirasakan pengidapnya, antara lain:
1. Aliran urine jadi lebih lambat atau melemah
2. Sering kencing
3. Kencing terasa sakit atau panas seperti terbakar
4. Ada darah dalam urine Prostat terasa nyeri, terutama saat duduk
5. Tanpa sadar sering buang air karena hilangnya kontrol kandung kemih dan usus
6. Ejakulasi bermasalah, seperti nyeri, susah ereksi, atau cairan yang keluar saat ejakulasi jadi sedikit
7. Punggung, pinggul, atau bagian kaki kerap mati rasa
Jika Anda merasakan beberapa gejala kanker prostat di atas, segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter.
SBY Berobat Kanker Prostat ke Luar Negeri
Staf pribadi SBY, Ossy Dermawan, dalam keterangannya pada Selasa (2/11/2021), dikutip dari Kompas.com mengatakan, kanker prostat yang diderita SBY masih stadium awal.
Penyakit ini terdeteksi setelah SBY melakukan pemeriksaan melalui metode MRI, biopsi, Positron Emission Tomography (PET) Specific Membrane Antigen (SMA) Scan, dan pemeriksaan lainnya oleh tim dokter.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
"Sesuai dengan diagnosis dari tim dokter, Bapak SBY mengalami kanker prostat (prostate cancer)," ujar Ossy, dikutip Sosok.ID, dilansir dari Kompas.com, Rabu (3/11/2021).
"Kanker prostat yang diderita oleh Bapak SBY masih berada dalam tahapan (stadium) awal," lanjut dia.
Ossy mengatakan, tim dokter memutuskan untuk melanjutkan perawatan SBY ke sebuah rumah sakit di luar negeri yang lebih mumpuni.
Rumah sakit itu juga telah menyambut baik keputusan tersebut.
"Setelah dilakukan konsultasi yang mendalam dengan tim dokter Indonesia, termasuk para urolog senior, diputuskan medical treatment dilakukan di sebuah rumah sakit di luar negeri yang memiliki pengalaman panjang dan teknologi yang maju untuk menangani kanker prostat," jelas Ossy.
"Ketua tim dokter luar negeri dalam komunikasi langsung dengan SBY (via telemedisin), setelah mempelajari semua data kesehatan Bapak SBY, menyampaikan optimismenya untuk bisa mengatasi penyakit yang diderita Bapak SBY," ungkap Ossy.
Adapun saat ini, kata Ossy, SBY sedang sibuk menjalani kehidupan sehari-hari seperti menunggu klub bola voli Lavani berlatih, melukis, membaca, dan menulis.
SBY juga memohon agar masyarakat membantu doa untuk kesembuhan penyakitnya.
"Bapak SBY memohon doa dari para sahabat khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya agar medical treatment yang dilakukan dapat berjalan dengan baik," tutur Ossy.
Lebih jauh, rencana pengobatan SBY ini juga telah disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Ossy Dermawan mengatakan, Presiden Jokowi memberikan respon yang baik atas rencana tersebut.
"Sesuai dengan etika dan tata krama yang dianut Bapak SBY, beliau sudah menelepon Bapak Presiden Jokowi untuk melaporkan rencana berobat ke luar negeri," kata Ossy dalam keterangannya, Selasa (2/11/2021).
Jokowi bahkan menjanjikan akan mengirimkan tim dokter kepresidenan untuk perawatan SBY atas kanker prostat yang dideritanya.
"Satu dua anggota tim dokter Kepresidenan akan mendampingi dalam pengobatan tersebut," terang Ossy.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR