Studi tertentu menunjukkan bahwa bakteri Chlamydia dapat membantu HPV tumbuh dan hidup di leher rahim yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
4. Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang (pil KB)
Ada bukti bahwa minum kontrasepsi oral (OC) untuk waktu yang lama dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker serviks naik ketika seorang wanita semakin sering mengonsumsi pil kontrasepsi oral.
Sementara, risiko kanker serviks kembali turun setelah kontrasepsi oral dihentikan, dan kembali normal beberapa tahun setelah berhenti.
Seorang wanita dan dokternya harus mendiskusikan apakah manfaat menggunakan pil KB lebih penting daripada risiko potensialnya.
5. Kehamilan
Wanita yang memiliki 3 atau lebih kehamilan penuh memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks.
Diperkirakan ini mungkin disebabkan oleh peningkatan paparan infeksi HPV dengan aktivitas seksual.
Penelitian telah menunjukkan perubahan hormon selama kehamilan yang mungkin membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi HPV atau pertumbuhan kanker.
Pemikiran lain adalah bahwa wanita hamil mungkin memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah, memungkinkan infeksi HPV dan pertumbuhan kanker.
Selain itu, lebih penting adalah menjaga pola hidup dan pola makan.
Pasalnya sel kanker juga bisa dihilangkan dengan kebiasaan sehatyang tentunya lebih murah dibandingkan dengan pengobatan.
Ingat, pengobatan terbaik adalah pencegahan yang dilakukan sejak dini.
Cara Menyimpan Roti Tawar yang Benar Agar Tidak Cepat Jamuran, Bukan di Plastiknya
KOMENTAR