SajianSedap.com - Cara tiap orang merawat celana dalam memang beda-beda.
Yang jelas, kebersihan celana dalam sangat penting untuk diperhatikan karena menentukan kesehatan organ intim.
Nah, pernahkah Anda melihat orang yang rutin merebus celana dalam mereka?
Ternyata, memang ada tujuan dari perbuatan tersebut, lo.
Merebus celana dalam ternyata bisa membawa perubahan luar biasa.
Nyesel kalau selama ini gak tahu, deh.
Aroma deterjen yang segar dari cucian yang baru kering sering dianggap sebagai tanda pakaian sudah bersih.
Tapi, ternyata hal itu tak menjamin pakaian benar-benar bebas dari kotoran.
Baca Juga: Enjoying F&B in a Serene Park: Urban Farm at PIK 2 Returns With More Foods, More Fun Activities
Apalagi pada pakaian dalam.
Riset dari Journal of Infection menemukan bahwa rata-rata pakaian dalam yang bersih masih mengandung sekitar 0,1 gram tinja dan bisa mengandung kotoran sampai 10 gram.
Charles Gerba, pemimpin riset tersebut menyarankan agar kita mencuci pakaian dalam dengan air panas agar benar-benar bersih.
Air panas dalam hal ini harus di atas 60 derajat celcius.
Jadi paling baik kalau kita merebus celana dalam di air mendidih selama 5 menit.
"Apapun di bawah siklus panas 60 derajat Celcius tidak akan banyak berpengaruh terhadap bakteri. Air dingin dirancang untuk membersihkan pakaian tapi tidak menghilangkan mikroorganisme," kata profesor mikrobiologi di University of Arizona ini.
Gerba juga menyarankan agar kita menggunakan deterjen pemutih oksigen aktif seperti OxiClean atau Clorox 2 jika tidak ingin menggunakan air panas untuk mencuci pakaian dalam.
Tanpa air panas dan pemutih, bakteri dari celana dalam bisa menular ke pakaian lain melalui tangan.
Dalam hal ini, yang paling dikhawatirkan adalah sisa-sisa feses yang mungkin menempel.
"Jauhkan pakaian dalam terpisah dari cucian Anda untuk menghindari penyebaran kuman," sarannya.
Manfaat Merendam Handuk dalam Cuka
Karena selalu digunakan untuk menghilangkan air dari tubuh usai mandi, handuk hampir selalu dalam kondisi lembab.
Kondisi ini kerap menyebabkan handuk bau, sehingga harus sering diganti dan dicuci.
Seberapa besar usaha kita menjaga handuk agar tetap bersih, namun seringkali bau tidak sedap tetap berada di handuk.
Salah satunya adalah karena residu deterjen.
Dilansir dari Homes to Love, Sabtu (10/4/2021), seiring waktu, sisa sabun menumpuk di serat handuk, menghentikannya untuk menyerap air sebanyak mungkin dan mengeringkan sebaik mungkin.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Bakteri kemudian mulai menumpuk di kain, dan Anda akan mencium bau jamur di tumpukan pakaian atau handuk yang baru dicuci.
Agar handuk tetap bersih, segar, dan tidak menguarkan bau tidak sedap, maka cucilah dengan bahan-bahan yang ada di dapur Anda, yakni cuka putih.
Masukkan handuk Anda ke dalam mesin cuci dengan secangkir cuka putih sebagai pengganti detergen cuci, lalu cuci dengan siklus panas.
Saat tahap pembilasan, tambahkan setengah cangkir baking soda, dan jalankan siklus pencucian seperti biasa.
Keluarkan handuk Anda, dan keringkan.
Cuka dan baking soda memiliki kemampuan menyerap bau tak sedap pada handuk.
Cuci handuk dengan cuka putih dan baking soda secara rutin sebagai kebiasaan.
Jangan gunakan pelembut kain komersial pada handuk.
Bahan ini melapisi handuk dengan lapisan tipis bahan kimia, sehingga daya serapnya berkurang.
Cuka putih adalah pilihan yang lebih baik untuk melembutkan dan menyegarkan handuk.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR