Cara Menghilangkan Lendir Lele
Bagi Anda yang sering mengolah lele di rumah, apsti sering dong kesulitan untuk membersihkannya karena badannya yang licin.
Jika Anda kebingungan mencari cara untuk menghilangkan lendir lele, ternyata bahan yakni garam, kunyit dan asam jawa bisa jadi solusinya.
3 bahan ini akan membantu Anda menghilangkan lendir pada lele.
Lantas bagaimana caranya?
Lumuri ikan lele yang telah disiangi dengan campuran 1/2 sendok makan garam, 2 ruas ibu jari asam Jawa, serta 1/4 sendok teh bubuk kunyit.
Kemudian diremas dengan kurang lebih 2-3 sendok makan air.
Biarkan 10 menit, lalu bilas kembali dengan air.
Kunyit yang dicampurkan juga bisa menghilangkan bau amis serta bau lumpur pada lele.
Tentunya olahan lele Anda tak akan lagi bau lumpur dan amis.
Anda juga bisa menyiramkan air hangat apda lele sebelaum diolah.
Alih-alih menggunakan air baisa, air hangat bisa membantu menghilangkan lendir pada ikan lele.
Tips Memilih Ikan Lele Segar
Untuk diketahui, memelihara lele tidak bisa sembarangan jika ingin berhasil panen.
Kolamnya harus bersih dan terlindung dari matahari serta hujan.
Kecukupan oksigen bagi ikan lele di dalam kolam juga harus terus dipantau.
Jadi, tudingan bahaya makan ikan lele seperti menyebabkan kanker sudah tidak lagi relevan jika lele yang dikonsumsi dari peternakan lele profesional dan baik.
Jadi selama ikan lele yang dikonsumsi berasal dari peternakan lele domestik yang aman, tak ada bahaya makan ikan lele.
Lain halnya apabila ikan lele berasal dari perairan yang telah mengalami pencemaran ekstrem, tentu hal itu membahayakan kesehatan.
Karena itu sebelum membeli ikan lele, baiknya pahami dan crosscek hal berikut ini.
Artikel ini akan berlanjut setelah video berikut ini:
1. Bau lumpur
Sebelum mengonsumsi lele goreng yang menggiurkan, cari tahu dari mana asal usul ikan lelenya, ya.
Umumnya, ikan lele dipanen dari peternakan sebelum dikirim untuk penjualan, seperti ke pasar.
Sebagian besar ikan lele yang dikonsumsi berasal dari peternakan lele domestik.
Tentunya, ikan lele yang dibesarkan di peternakan merupakan sumber protein yang bersih dan aman dikonsumsi.
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan ikan lele yang ditangkap di perairan bebas.
Perbedaan dari lele peternakan dengan lele perairan bebas adalah rasa lele peternakan tidak identik dengan bau lumpur.
Selain itu, lele yang tidak dipelihara di peternakan, bisa saja rentan menyebabkan kanker.
Sebab, bisa jadi ada paparan polusi dari perairan tempat lele hidup.
2. Membeli dan mengolah ikan lele
Cari lele yang masih segar dan tidak mengeluarkan bau amis, darah, atau perubahan warna.
Apabila ikan lele tidak langsung diolah, simpan di lemari pendingin atau freezer untuk menjaga kualitasnya.
Untuk memprosesnya, salah satu resep yang paling umum adalah membuat lele goreng.
Sebisa mungkin, gunakan minyak yang sehat seperti canola oil.
Pastikan tidak menggunakan minyak bekas, minyak yang sudah terkena suhu tinggi.
Jangan lupa bersihkan lele sebelum diolah.
3. Daging ikan lele bertekstur lembek
Daging ikan yang keras ini bisa mengindikasikan pakan yang ia konsumsi.
Misalnya daging ikan yang lembek, bisa jadi ikan tersebut mengonsumsi jeroan.
4. Pergerakan ikan pasif
Anda pastikan untuk membeli ikan yang masih hidup.
Amati pergerakannya, ikan yang pergerakannya lincah lebih disarankan untuk dikonsumsi daripada ikan yang pegerakannya pasif.
5. Ada kerusakan fisik
Salah satu standard dari kementerian kelautan tentang Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB), disebutkan bahwa karamba dan jaring ikan haruslah dalam kondisi yang baik.
Sehingga, lele akan hidup dan dijaga dalam kondisi yang tidak menyebabkan kerusakan fisik atau kontaminasi.
Nahitulah cici-ciri lele tak layak kosnumsi yang sebaiknya Anda perhatikan ya.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Source | : | SajianSedap.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR