Cedera ginjal akut sering terjadi pada pasien yang dirawat di rumah sakit, di unit perawatan intensif, anak-anak, dan terutama pada orang dewasa yang lebih tua.
Tanda dan gejala cedera ginjal akut berbeda tergantung pada penyebabnya dan mungkin termasuk terlalu sedikit urin yang keluar dari tubuh, bengkak di kaki, pergelangan kaki, dan sekitar mata, kelelahan dan sesak napas.
Penderitanya biasanya juga kebingungan, sesak napas, mual, kejang atau koma pada kasus yang parah, dan nyeri dada atau tekanan.
Dalam beberapa kasus, AKI tidak menimbulkan gejala dan hanya ditemukan melalui tes lain yang dilakukan oleh dokter.
Tergantung pada penyebab cedera ginjal akut, dokter akan menjalankan tes yang berbeda jika dia mencurigai menderita AKI.
AKI penting untuk ditemukan sesegera mungkin karena dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis, atau bahkan gagal ginjal. Ini juga dapat menyebabkan penyakit jantung atau kematian.
Tes berikut dapat dilakukan:
- Mengukur keluaran urin: Dokter akan melacak berapa banyak urin yang dikeluarkan anak setiap hari untuk membantu menemukan penyebab AKI.
- Tes urin: Dokter akan melihat urin anak (urinalisis) untuk menemukan tanda-tanda gagal ginjal
- Tes darah: Tes darah akan membantu menemukan kadar kreatinin, urea nitrogen fosfor dan kalium harus dilakukan selain tes darah untuk protein guna melihat fungsi ginjal.
- GFR: Tes darah juga akan membantu menemukan GFR (laju filtrasi glomerulus) untuk memperkirakan penurunan fungsi ginjal
Baca Juga: Cara Operasi Batu Ginjal Gratis dengan BPJS, Mudah dan Bisa Segera Ditangani
- Tes pencitraan: Tes pencitraan, seperti ultrasound, dapat membantu dokter melihat ginjal dan mencari sesuatu yang abnormal.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR