SajianSedap.com - Masalah keran dapur yang airnya kecil banyak banget dialami para ibu.
Biasanya, walau sudah dibuka maksima, air yang keluar dari keran masih saja kecil.
Tentu saja hal ini bikin emosi karena proses cuci dan bersih-bersih jadi lebih lama.
Makanya, coba deh benerin dulu keran dapur yang kecil airnya supaya proses masak jadi lebih menyenangkan.
Caranya gak susah dan wanita pun bisa melakukannya sendiri.
Yuk, simak dulu cara mengatasi keran dapur yang airnya kecil berikut ini.
Cara Mengatasi keran Dapur yang Airnya Kecil
Keran air mungkin terlihat sepele sebagai bagian dalam perlengkapan rumah tangga.
Namun, kalau keran air macet atau rusak, bisa dibayangkan bagaimana resahnya kamu.
Ada juga keran dapur yang kecil airnya sehingga bikin pekerjaan mencuci jadi lama.
Nah, keran yang kecil airnya ini bisa disebabkan karena beberapa hal.
Salah satunya adalah penyumbatan pada keran air dikarenakan kotoran atau karat.
Untuk membersihkan kran yang kotor, gosok keran dengan pembersih untuk stainless steel.
Lalu bilas dengan air panas.
Lap keran air sampai kering.
Jika keran air mampet, lepaskan kepala keran lalu rendam dengan air cuka semalaman.
Maka kotoran (pengapuran) yang menyumbat keran akan keluar.
Setelah itu bilas dengan air bersih dan pasang kembali.
Cara ini itu efektif jika keran mulai berbunyi saat diputar.
Selain itu, ini dia beberapa hal yang bisa jadi penyebab keran yang airnya kecil.
1. Sumber air
Jika kamu menggunakan air PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), tetapi aliran air keran kecil dan pelan, ajukan laporan kepada pengelola.
Namun, apabila sumber air di rumahmu berasal dari sumur dangkal, debit air yang terpengaruh suhu, tekanan, udara, cuaca, dan lokasi sumur dapat menjadi penyebab aliran air keran kecil dan pelan.
2. Toren air kurang tinggi
Apabila kamu menggunakan toren air atau tangki air, posisi ketinggiannya memengaruhi debit aliran air keran.
Oleh karena itu, perhatikan penempatan dan ketinggian tangki air.
Hal ini penting diperhatikan apabila kamu menggunakan tangki air tanpa mesin pendorong air.
Air yang turun dari tangki air memerlukan bantuan dorongan gravitasi bumi agar mengalir lancar melalui saluran pipa dan keluar ke keran air.
Semakin tinggi sumber air, maka semakin besar pula tekanan atau aliran air yang dialirkan.
Ketinggian tangki air yang tepat akan menghasilkan debit air yang kencang.
3. Banyak belokan pada instalasi pipa air
Terlalu banyak belokan pada instalasi pipa air akan menghambat debit air yang keluar ke keran. Hal ini mengakibatkan aliran air keran kecil dan pelan.
Jadi, hindari rangkaian pemipaan yang berbelok-belok agar tidak mengurangi laju aliran air.
4. Pipa air kekecilan
Setiap toren air memiliki lubang outlet yang sudah disesuaikan dengan kapasitasnya.
Maka dari itu, jangan gunakan pipa yang lebih kecil dari lubang outlet karena akan menurunkan aliran air sehingga aliran air keran kecil dan pelan.
5. Pompa air tidak sesuai
Apabila menggunakan pompa air untuk sumur dangkal tanpa toren air, pastikan pompa yang digunakan sesuai dengan kedalaman sumur dan dalam kondisi baik.
6. Penumpukan kotoran pada pipa atau pipa tersumbat
Aliran air keran kecil dan pelan juga dapat disebabkan oleh penumpukan kotoran di dinding pipa air.
Kotoran yang menumpuk ini kemudian membentuk kerak atau sedimen kotoran di sepanjang jalur pipa.
Lama-kelamaan, permasalahan ini bisa membuat aliran air keran menjadi kecil dan pelan hingga mampet total.
Sumbatan berupa karat atau kotoran pada pipa juga dapat mengurangi laju aliran air.
7. Tidak menggunakan pompa pendorong air
Baik shower, keran air biasa, dan water heater, semuanya memiliki minimal kebutuhan tekanan air.
Agar debit keran air sama dan lebih kencang, kamu perlu mengggunakan pompa pendorong air.
Artikel ini telah tayang di Tribunshopping.com dengan judul Begini Cara Mudah Atasi Kran Air yang Macet dan Menguning Karat
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR