SajianSedap.com - Siapa sih yang tidak mengenal ketumbar?
Ketumbar adalah salah satu bumbu yang sering ada di dapur.
Ketumbar biasanya dijadikan bumbu dasar masak ayam goreng, ayam ungkep, dendeng, gorengan, dan sate.
Tanpa ketumbar, masakan-masakan di atas jadi kurang sedap.
Selain untuk memasak, ketumbar juga bisa membantu mengatasi rambut.
Seperti rambut rontok dan rambut kusut.
Namun, ada manfaat lain yang tidak kalah hebatnya.
Yakni untuk mengatasi salah satu penyakit menahun.
Manfaat ini bisa Anda dapatkan dengan mengkombinasikan ketumbar dengan satu bumbu sop.
Penasaran manfaat dari ketumbar untuk mengatasi penyakit menahun?
Simak ulasan selengkapnya!
Ketumbar dan Bawang Putih untuk Atasi Hipertensi
Ketumbar bisa jadi obat alami yang ampuh untuk turunkan tekanan darah.
Melansir dari Intisari.grid.id, ketumbar punya sifat antimikroba, anti-epilepsi, antidepresan, antimutagenik, dan antinflamasi.
Sifat-sifat tersebut mampu membantu menurunkan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyakit menahun yang sering kambuh.
Jika tidak diatasi dengan dengan baik, hipertensi bisa berakibat fatal.
Misalnya terkena stroke atau serangan jantung.
Akan lebih cespleng kalau Anda mencampurkannya dengan bawang putih.
Sebab, bawang putih mengandung allicin, flavonoid, oligosakarida, asam amino, dan sulfur tingkat tinggi.
Kandungan-kandungan di atas mampu menurunkan tekanan darah tinggi secara signifikan.
Untuk mendapatkan manfaat di atas, Anda bisa mengolahnya menjadi air rebusan.
Cara Membuat Air Rebusan Ketumbar dan Bawang Putih
Bahan-bahan:
5 biji ketumbar
3 siung bawang putih
2 gelas air
Caranya:
1. Masukkan 2 gelas air ke dalam panci.
2. Lalu masukkan ketumbar dan bawang putih yang sudah digeprek.
2. Nyalakan kompor dan rebus sampai airnya mendidih.
3. Setelah benar-benar matang, saring ketumbar dan bawang putihnya.
4. Masukkan air rebusan ke dalam gelas dan minum selagi hangat.
Anda bisa rutin minum air rebusan ketumbar dan bawang putih sebelum tidur.
Selamat mencoba!
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR