Komang mengemukakan, makanan yang dicampur bahan berbahaya itu lalu dijual oleh HL ke sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Jember.
"Dia menjual ke beberapa pasar dengan kemasan plastik," katanya.
Pelaku menjual satu plastik kemasan dawet dan nata de coco seharga Rp 1.500 hingga Rp 5.000.
Mirisnya lagi, cendol yang tak layak konsumsi tidak hanya ditemukan kali ini saja.
Dinas Kesehatan Kota Magelang juga pernah menemukan cendol berbahaya yang mengandung pewarna tekstil rhodamin B seperti yang dilansir dari TribunJateng.
Sebanyak 11 sampel bahan makanan yang diambil, kemudian diperiksa di pos petugas keamanan di tempat tersebut, yang menjadi laboratorium sementara.
Hasil uji lab menunjukkan, sejumlah makanan positif mengandung formalin, boraks dan rhodamin B.
Beberapa makanan tersebut antara lain bakso, mi basah, tahu, dan cendol.
Lalu bagaimana dengan karbit yang dicampurkan dalam makanan?
Selain untuk mengelas bahan logam, karbit ternyata beberapa kali dipakai untuk mematangkan buah tanpa harus menunggu matang dari pohon.
Bahan ini akan merangsang keluarnya zat asetilen pada buah yang nantinya akan mematangkan buah.
Penulis | : | Laksmi Pradipta Amaranggana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR