Penyakit ini membuat mulutnya tampak tertarik ke bagian samping atas. Namun setelah empat tahun melalukan perawatan ia bisa sembuh dari penyakit tersebut setelah rutin jalani fisioterapi.
Sampai saat ini penyebab Bell’s Palsy belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga terjadi karena saraf yang mengendalikan otot wajah tertekan atau terganggu.
Selain itu, kelumpuhan juga disebabkan oleh peradangan infeksi virus, diperkirakan salah satu virus yang menyebabkan Bell’s palsy adalah virus herpes.
Selain penyebab virus tersebut, pemicu Bell's Palsy juga bisa dari kebiasaan remeh sehari-hari.
Seperti yang Rano Karno ungkapkan, ia memperkirakan sakitnya berawal karena seringnya tubuh terpapar AC baik di mobil maupun di rumah.
Hal yang sama juga pernah diungkapkan oleh pengguna TikTok @m.nassaprvt yang juga terkena penyakit Bell's Palsy pada akhir tahun ini.
Dalam unggahan videonya, wanita bernama Monica itu mengatakan bahwa penyakit tersebut diduga disebabkan oleh paparan AC atau penyejuk udara dan kipas angin yang kerap langsung menghadap ke muka.
Menanggapi hal tersebut, Kompas.com menghubungi dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Royal dan National Hospital Surabaya Bambang Kusnardi.
Menurutnya, paparan kipas angin, AC, atau udara dingin bukan merupakan penyebab utama Bell's Palsy. Namun, paparan ketiganya itu bisa memicu Bell's Palsy.
"Bukan penyebab, hanya sebagai pemicu aja bukan penyebab," ujarnya, Rabu (31/8/2022).
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR