SajianSedap.com - Kalau bicara soal cicak, pasti banyak orang bergedik ngiri.
Soalnya di Indonesia, cicak dianggap sebagai hama.
Kehadirannya pun sampai dihindari karena tampilannya yang menjijikan.
Ya, beda dari kecoak atau nyamuk, cicak memang tidak semenggangu itu, ya kalau dipikir.
Tapi, cicak sering muncul tiba-tiba dan bentuknya yang seperti jelly transparan sanggup bikin bulu kuduk berdiri.
Makanya, cicak pun sering dibasmi di rumah tangga.
Namun tahukah kamu kalau cicak kering justru laku keras dijual ke luar negeri?
Bahkan, masyarakat Sumatera Barat pun melihat potensi keuntungan dari penjualan cicak ini, lo.
Ya, komoditas cicak kering menjadi primadona untuk diekspor ke luar negeri dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Sebanyak 670 kilogram komoditas cicak kering diekspor ke Hongkong dari Sumatera Barat Rabu, 15 Juni 2022.
Karantina Pertanian Padang melalui Wilayah Kerja Bandara Internasional Minangkabau, melakukan pemeriksaan pada komoditas cicak yang akan diekspor.
Iswan Haryanto selaku Kepala Balai Karantina Pertanian Padang, mengatakan pemeriksaan komoditas tersebut menjelaskan bahwa media pembawa dengan kondisi fisik baik.
Kata dia, jumlahnya sesuai dengan permohonan, kemasannnya utuh sehingga dapat dilakukan sertifikasi dengan menerbitkan sertifikat karantina berupa Surat Keterangan untuk Bahan Asal Hewan (KH-12).
"Akhirnya cicak kering kembali diekspor ke Hongkong. Saya cukup senang dan bangga kepada pengguna jasa, karena bisa dapat melihat peluang untuk cicak yang bisa diekspor," kata Iswan Haryanto.
Ia menyebutkan, hal ini termasuk jarang dan unik.
Untuk ekspor cicak kering ini meningkat dua kali lipat daripada yang sebelumnya 330 kilogram, sekarang mencapai 670 Kg.
Lalu, untuk apa ya kira-kira masyarakat Hongkong memanfaatkan cicak kering ini?
Ternyata, cicak dijadikan obat di sana, lo.
"Cicak kering dipercaya oleh masyarakat untuk obat herbal tiongkok yang bisa menyembuhkan penyakit," katanya.
Bukan cuma di Sumatera Barat, peluang penjualan cicak kering juga ternyata dilirik masyarakat Jombang.
Di Jombang, banyak warga menjadikan pengolahan cecak kering sebagai sumber penghasilan.
Pengolahan cecak kering tergolong sangat mudah. Pertama cecak dimatikan lalu disusun dalam wadah.
Setelah itu dioven berjam-jam hingga kering atau dijemur di bawah terik sinar matahari.
Cecak kering baru dimasukan ke dalam platik sebelum dikirim untuk ekspor.
Harganya tak tangung-tanggung cecak kering bisa dihargai Rp100 ribu/kilogram.
Luar biasa banget kan?
Bagaimana tertarik dengan bisnisnya atau dengan pengobatannya?
Pasalnya, sejak lama cicak memang dipercaya bisa jadi obat alami berbagai penyakit.
Binatang jenis reptil ternyata sejak lama memang dapat digunakan untuk obat dengan cara dimakan.
Pada umumnya animal medicine dari reptil digunakan sebagai obat penyakit kulit, yaitu ular, cicak , tokek, dan kadal.
Untuk cicak sendiri dipercaya ampuh sebagai obat step.
Cara penggunaan reptil sebagai obat sangat sederhana.
Baca Juga: Syok Gegara Berhasil, Cara Mudah Cegah Cicak Masuk Rumah Ini Nyesel Kalau Gak Dicoba
Reptil jenis cicak, ular, tokek, dan kadal biasanya digunakan dengan cara dikuliti dahulu kemudian dagingnya dimasak, pada umumnya digoreng lalu dimakan.
Di pasar Tiongkok dan Jepang paling banyak menyerap dan memanfaatkan cicak kering untuk pengunaan obat-obatan.
Cicak kering sendiri dikenal sebagai obat sejuta manfaat.
Konsumsi daging cicak dipercaya dapat mengobati asma, gatal-gatal atau penyakit kulit, wasir, gangguan pencernaan, hingga dapat mengobati kanker.
Selain itu, cicak kering juga digunakan untuk kecantikan dan bahan baku pakan ikan.
Selain jadi obat, cicak ternyata juga jadi makanan sehari-hari di beberapa Negara, lo.
Vietnam adalah salah satunya.
Tapi pernahkah Kamu ?
Yam mungkin membayangkan jika cicak menjadi makanan dan dimakan banyak orang bisa bikin kita merinding ya.
Tapi, cicak ternyata betul menjadi santapan kuliner khas di Vietnam.
Mengutip mStar, makanan ini umum dijual di jalanan.
Baca Juga: Syok Gegara Berhasil, Cara Mudah Cegah Cicak Masuk Rumah Ini Nyesel Kalau Gak Dicoba
Seperti di pasar-pasar Vietnam.
Selain cicak, hewan lain seperti kadal juga diikonsumsi di sana, dan berada satu tempat dengan cicak panggang.
Untuk memasaknya, biasanya direbus dengan daun pisang kemudian dicuci dengan hati-hati.
Baru dibumbui dan dicampur dengan serai dan dipanggang.
Mereka memakannya untuk dijadikan lauk makan.
Bagi masyarakat setempat, makanan ini memiliki manfaat bagi kesehatan karena berhubungan dengan pengobatan tradisional.
Konon mereka bisa digunakan untuk menyembuhkan sakit tulang.
Netizen yang menyaksikan fenomena ini mengungkapkan tidak percaya bahwa cicak bisa dimakan seperti ikan di Vietnam.
Postingan di Facebook telah menarik 1.000 komentar dan 500 orang membagikan kisah mengenai daging cicak ini.
Rata-rata orang terkejut melihat bagaimana cicak ini dikumpulkan, dibersihkan kemudian dipanggang.
Sebelum itu cicak-cicak ini ditumpuk seperti ikan teri.
Wah, ternyata konsumsi cicak memang sudah bukan hal aneh di Negara itu, ya.
Tapi kalau di Indonesia, rasanya walau betul menyehatkan, kita akan berpikir ratusan kali kalau disuruh makan cicak.
Nah, kalau belum sanggup dimakan, coba deh mulai dari jangan mengusir cicak dari rumah.
Soalnya, cicak ternyata punya banyak manfaat untuk rumah.
Bukan soal dikonsumsi ya, tapi soal kehadiran cicak di rumah.
Hanya saja tidak sembarangan cecak yang dapat memberikan manfaat baik ini.
Ada jenis dan juga ciri-ciri yang perlu kita perhatikan untuk mengambil manfaat dari cecak.
Melansir dari intisari.grid.id, ada fakta yang dikatakan oleh Dr. Upik Kesumawatihadi, Kepala Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Fakultas Kedokteran Hewan IPB yang menjelaskan berbagai manfaat cecak bagi kehidupan manusia.
Sebelum mengetahui manfaat dari jenis cicak, kita ketahui terlebih dahulu ketiga jenis cicak yang memiliki manfaat bagi kita. Berikut ulasannya:
1. Cecak Cosymbotus Platyurus
Dari nama latinnya memang sulit untuk diucap, tapi kita dapat menyebutnya dengan cecak tembok.
Dengan ciri tubuh gepeng , lebar pada badan hingga ekos serta terdapat jumbai atau tonjolan lunak pada ekor.
2. Cecak Hemidactylus Frenatus
Jenis yang satu ini memilii ciri lebih kurus, ekornya bulat dengan enam deret tonjolan kulit serupa duri yang memanjang dari pangkal ke ujung ekor.
Pada cicak yang memiliki jenis dengan Hemidactylus Frenatus biasa kita sebut dengan cicak kayu atau pohon.
Bagi kamu yang memiliki rumah dengan banyak pohon disekitarnya atau terletak pada pekarangan rumah ditepi kebun, maka tak jarang untuk melihat cicak jenis ini.
Cecak ini dapat ditemukan pula di teras rumah atau dipepohonan yang cukup rimbun.
3. Cecak Gehyra Mutilate
Jenis cecak yang ketiga ini memiliki ciri kepala yang membulat dan warna kulit yang transparan seperti daging.
Bisa jadi kamu sering melihatnya di dapur ataupun di lemari makan.
Kemudian, dari ketiga jenis cecak tersebut ternyata memiliki kesamaan yang dapar bermanfaat bagi manusia.
Yaitu, sama-sama menyukai serangga, termasuk nyamuk untuk dimakan. Jadi, manfaat cicak tersebut dapat masuk kedalam rantai makanan yang bisa memakan serangga peganggu di dapur atau rumah kamu.
Selain itu, keberadaan salah satu jenis cicak di atas dapat mengurangi nyamuk yang sering menggigit dan menyebabkan gatal di rumah kamu.
Kemudian, banyaknya cicak pada tempat tinggalmu itu menandakan banyaknya serangga yang ada di situ.
Meski kamu kurang peka akan keberadaan serangga tersebut.
Jadi, kamu tidak perlu mengusirnya sebab itu dapat membantu kamu untuk lebih nyaman di rumah tanpa serangga.
Namun, bila memang kamu merasa kurang nyaman tidak perlu membunuh cicak tersebut.
Kamu hanya mengubah suhu ruangan menjadi 24 hingga 20 derajat selsius untuk mengusir para cicak.
Jadi, tertarik memelihara cicak di rumah setelah membaca manfaatnya di atas ?
Eits, cicak seperti dua sisi koin, ternyata juga memiliki bahaya tersendiri, lo.
Baca Juga: Amit-Amit Rumah Jadi Sarang Cicak, Cepat Usir Pakai Trik Gampang Ini, Cuma Modal 2 Bumbu Dapur ini
Soalnya, karena tak jelas asal usulnya, cicak bisa saja membawa bakteri ke dalam rumah.
Dilansir dari Pest Clinic, Rabu (16/11/2022), dijelaskan bahwa cicak membawa bakteri seperti salmonella.
Bakteri ini bisa menyebabkan keracunan makanan.
Selain itu, kotoran cecak bisa menjadi berbahaya karena kontaminasi dari serangga pembawa penyakit yang biasa mereka makan.
Dilansir dari Critter Control, dijelaskan kalau kebanyakan hewan reptil (termasuk cecak) membawa bakteri salmonella di usus, mulut, dan kotorannya.
Jadi, bakteri tersebut dapat tersebar ketika cecak buang kotoran di mana pun secara sembarangan, yang mana hal ini turut memengaruhi kebersihan rumah.
Meskipun tidak membahayakan cicak, bakteri salmonella pada manusia menyebabkan gejala seperti flu yang tidak nyaman, bahkan dapat mengancam jiwa.
Dilansir dari Fumida, air liur cecak juga dapat membahayakan kesehatan seseorang karena mengandung bakteri E. Coli.
Perlu diketahui bahwa bakteri E. Coli dapat menyebabkan masalah sakit dan kram perut, demam, masalah pada saluran pencernaan, seperti diare dan sebagainya.
Parahnya, cecak sangat sering mencari makanan di dapur maupun ruang makan, yang mana itu memungkinkan mereka menyentuh nasi yang masih menempel di centong, masuk ke piring lauk makanan, dan lain-lain.
Hal tersebut tentu meningkatkan risiko terkontaminasinya makanan oleh bakteri yang ada di dalam cicak.
Bahkan sisa air liur cicak di rumah yang terhirup oleh manusia nantinya bisa menyebabkan infeksi pada paru-paru.
Beberapa gejala dari munculnya gangguan pernapasan akibat menghirup sisa air liur cicak adalah kesulitan bernapas, napas yang menjadi pendek-pendek, hingga menggigil.
Hmm.. mengerikan juga ya ?
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR