SajianSedap.com - Kesehatan tubuh merupakan salah satu hal yang penting untuk kita jaga
Karena tubuh adalah modal utama untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Namun, meski telah berusaha untuk menjaga kesehatan, terkadang ada pula di waktu-waktu tertentu seseorang mengalami kondisi kesehatan yang menurun.
Mulai dari penyakit kronis maupun penyakit musiman bisa saja terjadi pada seseorang karena kondisi tubuh yang tidak baik.
Salah satu penyakit yang tak sedikit orang mengalaminya namun kerap kali disepelekan adalah radang usus buntu.
Seperti yang pernah terjadi kepada artis Chelsea Olivia pada tahun 2016 silam.
Bahkan istri Glenn Alinskie ini harus menjalani operasi pembedahan perutnya tak berselang lama setelah kelahiran putri pertama.
Kala itu, ditemui di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/11/2016), Glenn menceritakan bagaimana kondisi sang istri yang harus menjalani operasi usus buntu.
"Habis itu sudah malam dia mulai demam. Sudah demam langsung ke rumah sakit aja," ungkapnya.
"Kami cek, kami pikir mungkin keracunan makanan. Karena Chelsea dulu juga sering keracunan makanan. Kita cek dokter bilang di USG aja. Jadi setelah di USG ada usus buntu masih kecil," imbuh Glenn.
Chelsea sendiri sempat menolak untuk dioperasi. Pasalnya baru beberapa saat lalu ia baru saja menjalani bedah caesar.
"Chelsea enggak mau operasi karena baru caesar dua bulan yang lalu. Masa mau dibelek lagi. Enggak mau kan. Aduh males banget gitu kan," katanya.
Dokter pun menyarankan untuk meminum obat. Namun, walau sudah melakukannya, Chelsea tetap harus menjalani operasi.
"Kemarin itu kami coba pakai antibiotik, tapi enggak memperbaiki juga, tapi enggak memperparah juga. sakitnya bisa hilang, nimbul-nimbul gitu," papar Glenn.
Penyakit usus buntu atau disebut apendisitis ini sendiri merupakan bentuk peradangan menyerang sebuah tabung kecil seperti jari yang menggantung dari sisi kanan bawah usus besar.
Peradangan biasanya terjadi karena infeksi atau penyumbatan pada saluran pencernaan.
Kondisi ini memicu timbulnya sakit perut di dekat pusat yang kemudian bergerak ke kanan bawah perut.
Meski begitu, kondisi ini kerap kali disepelekan, padahal jika tidak diobati maka usus buntu yang terinfeksi bisa pecah atau disebut ruptur apendiks.
Ini tentu membahayakan, apalagi penyakit ini sendiri bisa menyerang 1 dari setiap 500 orang setiap tahun.
Terlebih risiko radang usus buntu pun bisa meningkat dengan bertambahnya usia, dan memuncak antara usia 15 dan 30 tahun.
Di Indonesia, kebanyakan kasus apendisitis didapati pada orang berusia 20-30 tahun.
Angka kejadian apendisitis akut di Indonesia bahkan sempat menjadi yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara dengan jumlah kasus sekitar 10 juta per tahun.
Tak sedikit publik figur juga mengungkap pernah mengalami penyakit ini, salah satunya Febby Rastanty.
Febby Rastanty juga sampai harus menjalani operasi karena usus buntu pada April 2018 lalu.
Febby mengungkapkan bahwa penyebab dirinya mengalami usus buntu karena salah makan
"Salah makan. Soalnya kan aku syuting. Makan di lokasi itu kurang dijaga. Makanannya kurang sehat kayak asam sama pedas. Jadi ya ngaruhnya ke usus," cerita Febby ditemui di kawasan Kasablanka, Jakarta Selatan.
Febby Rastanty pun dirawat selama dua hari gara-gara usus buntu kala itu.
Terkait salah makan yang menjadi penyebab Febby Rastanty bisa mengalami usus buntu, banyak orang bepikiran bahwa biji cabai atau jambu biji adalah penyebab utamanya.
Bahkan hingga kini, informasi ini masih terus bergulir di banyak orang.
Padahal sebenarnya belum ada bukti kuat bahwa biji cabai adalah penyebab penyakit itu.
Demikian pula biji tomat, jambu biji, atau paprika yang sering dituding bisa menumpuk di usus hingga mengakibatkan masalah usus buntu.
Adapun sebenarnya penyebab usus buntu bisa berasal dari kebiasaan yang memicu penyumbatan di saluran pencernaan ini.
Berikut ini kebiasaan sepele yang dapat sebabkan radang usus buntu dilansir dari berbagai sumber, antara lain:
1. Sering Menahan Kentut
Umumnya karena faktor menahan malu, banyak orang memilih menahan kentut mereka.
Namun hal ini justru bisa memicu radang usus buntu karena gas kentut yang berada dalam saluran pencernaan menjadi tertahan.
Akibatnya, itu bisa membuat dinding usus menjadi tipis sehingga risiko peradangan usus buntu menjadi lebih tinggi.
2. Sering Menahan Atau Jarang Buang Air Besar
Hal ini tak berbeda jauh dengan menahan kentut. Kebiasaan ini dapat menyebabkan kotoran menumpuk dan mengeras yang dapat menyumbat usus buntu.
Lama-kelamaan bakteri akan berkembang di dalamnya hingga menyebabkan peradangan usus buntu.
3. Sering Jajan Sembarangan
Radang usus buntu juga bisa diakibatkan karena adanya infeksi bakteri, misalnya bakteri jenis Salmonella dan E. Coli.
Ini adalah bakteri yang umumnya hidup di makanan yang kurang higienis.
Jadi kebiasaan jajan sembarangan yang belum tentu higienis akan meningkatakn risiko usus buntu.
4. Jarang mencuci tangan
Sama seperti kebiasaan jajan sembarangan, infeksi bakteri dapat terjadi karena jarang mencuci tangan.
Ketika tidak rajin mencuci tangan, akan ada banyak kuman ataupun cacing yang dapat bertahan di tangan dan tertelan tanpa disadari.
Kuman dan cacing yang tertelan ini dapat menyebabkan infeksi saluran cerna yang bisa berbahaya, termasuk usus buntu.
5. Mengonsumsi Daging Olahan
Faktanya, bermacam jenis daging instan di supermarket juga merupakan pilihan yang buruk untuk dikonsumsi setiap hari.
Daging instan diduga memiliki kandungan zat karsinogen yang memicu radang usus buntu.
6. Gemar Mengonsumsi Makanan yang Dibakar
Faktanya, makanan yang diolah menggunakan arang dan membuat bagian makanan tersebut tampak hitam adalah hal yang berbahaya.
Sama seperti daging olahan, makanan yang dibakar mengandung zat karsinogen yang bisa memicu kanker serta gejala usus buntu.
7. Sering terpapar polusi udara
Sebuah studi oleh Environmental Health Perspectives mengungkapkan bahwa terpapar polusi udara dapat meningkatkan risiko usus buntu meradang.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tingkat ozon yang tinggi sehingga membuat Anda lebih rentan terinfeksi bakteri dan virus.
Saat tubuh terinfeksi, bakteri atau virus dapat menyebar ke usus buntu sehingga membuatnya meradang.
Jika kamu sering melakukan segala kebiasaan yang telah disebutkan, ada baiknya benar-benar menguranginya. Tentu saja, hal ini untuk menjaga kesehatan tubuh, khususnya sistem pencernaan.
Jangan sampai terjadi penyesalan nantinya karena tidak mudah dan murah untuk mendapatkan penanganan saat penyakit terjadi.
Anda juga bisa menurunkan risiko terkena apendisitis dengan mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk rajin makan buah dan sayuran yang memiliki kandungan serat tinggi serta makanan yang mengandung probiotik untuk menjaga keseimbangan jumlah bakteri baik dan buruk dalam tubuh.
Cara lainnya termasuk memastikan minum air putih sekitar 2 liter per hari dan makan dengan perlahan agar tidak ada partikel makanan yang masuk ke usus buntu.
Menghindari makan cabai, tomat, jambu biji, atau paprika tidak otomatis membuat seseorang tak akan terkena apendisitis.
5 Cara Aman Hilangkan Panu di Kulit, Gak Perlu Obat Tetes yang Rasanya Panas saat Dipakai
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR