Serabi Solo biasanya disajikan dalam bentuk bulat yang pipih dengan adanya pinggiran kecokelatan yang renyah selagi masih hangat.
Sementara surabi Bandung biasanya memiliki bentuk bulat yang lebih tebal tanpa pinggiran dengan bagian dalam kue seperti bersarang layaknya martabak.
Lalu perbedaan juga dari berasal bahan baku yang dipakai berupa jenis tepung.
"Serabi Notosuman memakai tepung beras murni tanpa ada campuran seperti tepung terigu dan lainnya. Kalau Surabi Bandung umumnya pakai tepung terigu," ungkap Lidia saat ditemui.
Sementara dari segi rasa, serabi Solo cenderung manis dan gurih karena ada campuran santan, umumnya dengan rasa original atau coklat.
Tim Sajian Sedap pun berkesempatan mencicipi menu Serabi Notosuman itu. Kedua rasanya, original dan coklat, lezat dan gurih karena ada rasa santan yang cukup kuat.
Yang menarik, tiap serabi dibungkus dengan daun pisang, sehingga saat disantap ada aroma daun pisang yang sangat harum dan nikmat.
Untuk serabi original dibanderol dengan harga Rp2.800 per buah dengan kelipatan 5 buah setiap pembeliannya. Sementara serabi cokelat dibanderol dengan harga Rp3.000 per buahnya.
Outlet Serabi Notosuman Ny. Lidia buka mulai pukul 05.00 - 16.00 WIB, namun umumnya tutup lebih awal jika stok telah habis.
Oleh-oleh Serabi Notosuman Ny. Lidia ini bisa menjadi pilihan para pengunjung atau wisatawan yang sedang berkunjung dan ingin menikmati kuliner khas Solo ataupun dibawa sebagai oleh-oleh.
Namun, bagi Anda yang penasaran mencicipi kuliner ini, outlet Serabi Notosuman Ny. Lidia juga tersedia di beberapa kota di area Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Baca Juga: Mencicipi Gudeg Mbak Yus, Kuliner Khas Solo yang Jadi Langganan Jokowi
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR