Dengan memperhatikan asupan gizi ibu hamil dan keluarga, asupan gizi anak juga akan lebih baik dan diturunkan kepada buah hati sejak dini.
Sangat penting untuk diketahui bahwa kondisi stunting pada anak tidak bisa berubah.
Data Studi Kasus Gizi Indonesia telah menunjukkan bahwa dari 34 Provinsi di Indonesia, hanya 1 provinsi sudah termasuk dalam kategori gizi baik.
Untuk mencapai perbaikan gizi anak di seluruh Indonesia, perlu diperhatikan masa kritis perkembangan anak, salah satunya adalah dalam 1000 hari pertama kehidupannya (HPK), yang dimulai dari 270 hari masa kehamilan sampai dengan anak berusia 2 tahun atau 730 hari.
Meskipun kondisi stunting tidak bisa diubah, stunting masih dapat dicegah demi menciptakan masa depan generasi muda yang lebih baik.
Orang tua dapat menjaga asupan gizi yang seimbang bagi anak dengan menerapkan Isi Piringku, acuan Kementerian Kesehatan yang menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang berisi 50 persen buah dan sayur, serta 50 persen karbohidrat dan protein.
Dengan konsultasi kepada dokter gizi serta dokter anak, orang tua dapat terus memantau
kebutuhan gizi anak dan mencegah stunting terjadi pada anak.
Pada masa kritis 1000 HPK, anak yang mengalami stunting lebih awal yaitu sebelum usia enam bulan, akan mengalami stunting lebih berat menjelang usia dua tahun.
Jika tidak ditangani, maka kondisi stunting di anak usia lima tahun akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan usia dini berlanjut pada masa remaja serta mempengaruhi potensi kesuksesan di masa mendatang.
Demi masa depan anak yang cemerlang, orang tua dapat konsultasi dengan dokter ataupun mencari informasi dari internet dan komunitas orang tua untuk membuat resep makanan yang praktis dan menggugah selera anak dengan gizi seimbang di rumah dengan kandungan mikro dan makronutrien yang optimal dan sesuai takaran, dari mulai lauk pauk hingga bumbu tambahan seperti lada, garam, ataupun MSG.
Kehadiran inisiatif program dan kegiatan yang fokus terhadap gizi anak dan ibu sangat membantu dalam memberikan edukasi mengenai makanan dan asupan gizi yang cukup.
Dengan panduan Isi Piringku, orang tua dapat mengambil peran aktif untuk menjaga gaya hidup sehat bagi anak dan keluarga, mulai dari isi piring yang seimbang hingga mengonsumsi air putih yang cukup dan olahraga setiap hari.
Perbaikan dan pencegahan kondisi stunting yang memengaruhi peluang kesuksesan dalam kehidupan anak menjadi komitmen orang tua serta keluarga demi masa depan anak yang cemerlang.
Unilever Indonesia melalui Royco terus mendukung inisiatif Isi Piringku pemerintah dengan komitmen Royco NutriMenu yang telah menjangkau hampir 17 juta orang di 22 provinsi di Indonesia sejak tahun 2019.
Royco telah berkolaborasi dengan PKK, BKKBN, PNM, IBI, serta LSM dan akan terus bekerja sama dengan pemerintah serta sektor swasta untuk mengatasi permasalahan stunting di Indonesia.
Melalui #KebaikanIsiPiringku, program Royco NutriMenu terus mendukung peran keluarga hebat dan telah mengubah dan menginspirasi 100 juta piring keluarga Indonesia menjadi lezat dan bernutrisi pada tahun 2022.
Cara Mencuci Jersey Bola yang Benar, Jangan Pakai Mesin Cuci Kalau Tak Mau Rusak
KOMENTAR