SajianSedap.com - Periuk, kuali, atau wajan adalah peralatan masak yang serbaguna.
Tidak hanya untuk menggoreng, wajan penggorengan juga dapat digunakan untuk berbagai fungsi, mulai dari menumis, memanggang, hingga memasak makanan berkuah.
Karena itulah sebagian besar rumah sudah merasa cukup dengan hanya memiliki satu wajan saja di dapurnya.
Namun meski memiliki fungsi sama, wajan kini terbuat dari beragam material dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan.
Misalnya saja material granit yang banyak diminati karena sifatnya yang anti lengket dan penampilannya yang menarik.
Selain itu, panci granit terbukti lebih aman dibanding teflon karena panci anti lengket ini dilapisi dengan pelapis granit, dan terbukti tidak mengandung zat kimia berbahaya.
Sebab, granite coating, terbuat dari bahan batu granit asli yang dibentuk menjadi pelapis panci.
Namun, dalam urusan mencuci wajan granit, ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan agar tidak merusak lapisannya.
Jadi, kamu perlu mengetahui cara yang tepat dalam mencuci wajan granit agar membuatnya bisa lebih lama digunakan.
Dilansir dari Kitchen Rank, berikut ini cara tepat mencuci wajan granit agar tetap awet.
Simak berikut ini!
Agar dapat menghemat waktu, banyak orang yang secara sengaja langsung mencuci wajan yang baru selesai dipakai memasak. Padahal, hal tersebut memberikan dampak buruk.
Ketika wajan granit yang masih panas langsung disiram dengan air dan dicuci, hal itu bisa merusak lapisan granit.
Jadi, sebelum dicuci, kamu perlu mendinginkan wajan granit terlebih dahulu. Setelah dingin, kamu bisa mencucinya dengan sabun dan air mengalir.
Sama seperti teflon, wajan granit tidak boleh dibersihkan menggunakan sabut kawat cuci piring atau sabut stainless.
Kamu juga tidak boleh membersihkan wajan granit dengan menggosoknya terlalu keras karena hal itu bisa menyebabkan lapisan antilengketnya terkikis.
Jika wajan granitmu terpapar noda membandel, kamu bisa merendamnya dengan air hangat selama beberapa waktu.
Kemudian, kamu dapat membersihkan wajan granit dengan menggosoknya secara lembut menggunakan spons cuci piring.
Soda kue dapat diandalkan sebagai bahan pembersih untuk berbagai kotoran dan noda membandel.
Apabila wajah granit milikmu terpapar noda membandel yang sulit dihilangkan, cobalah untuk merendamnya dengan larutan soda kue.
Selain menghilangkan noda, larutan soda kue juga ampuh merontokkan sisa minyak dan sisa masakan yang ada di lapisan permukaan wajan granit.
Setelah direndam selama beberapa saat, bilas wajan granit dengan air mengalir sampai bersih.
Baca Juga: Tips Membuat Keroket Kentang Anti Hancur Saat Digoreng, Wajib Lakukan 1 Hal ini Sebelum Masuk Wajan
Selain menggunakan larutan soda kue, kamu bisa membasmi noda membandel pada wajan granit dengan cuka.
Caranya cukup mudah, kamu hanya perlu menuangkan cuka pada lapisan wajan granit lalu diamkan beberapa saat.
Setelah itu, gosok permukaan wajan granit secara perlahan dengan sikat gigi dan bilas dengan air bersih.
Sama seperti alat masak yang lain, jangan langsung menyimpan wajan granit dalam keadaan basah.
Sebab, hal tersebut bisa menyebabkan permukaan wajan granit ditumbuhi oleh jamur yang tak diharapkan.
Oleh sebab itu, kamu perlu meletakkan wajan granit yang baru dicuci di rak cuci piring hingga kering.
Atau kamu bisa mengeringkan wajan granit dengan tisu dapur atau kain bersih sebelum menyimpannya di lemari dapur.
Setelah membeli panci atau wajan baru, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencucinya dengan sabun dan air.
Patuhi petunjuk pabrik tentang penggunaan dan perawatannya.
Disarankan untuk menggunakan beberapa tetes minyak dan bersihkan dengan kertas penyerap.
Yang harus diperhatikan adalah hindari menggosok terlalu keras menggunakan abrasif, baja, pemutih, dan produk agresif lainnya ketika membersihkannya.
Sebab, hal tersebut akan melepaskan bahan pelapis dari panci dan wajan.
Untuk membersihkannya, pilih bantalan yang lembut sehingga tidak menggores panci dan wajan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Tepat Mencuci Wajan Granit agar Tetap Awet
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR