SajianSedap.com - Anda pasti pernah dengar atau lihat saudara dan teman yang membuat tabungan emas kan?
Ya, tabungan emas ternyata memang sedang jadi trend.
Soalnya, investasi emas menjanjikan keuntungan besar untuk jangka waktu panjang.
Tapi kalau dulu, kita kalau mau beli emas tentu harus punya uang yang besar.
Namun dengan tabungan emas, kita bisa beli emas mulai dari 0.01 gram, lo.
Menarik banget kan?
Nah, seorang ahli finansial pun buka suara bongkar lebih baik mana sih punya emas fisik atau emas digital?
Ini jawabannya untuk Anda yang juga mungkin bertanya-tanya.
Emas merupakan salah satu instrumen investasi yang menjadi favorit banyak orang.
Hal ini lantaran pergerakan harganya yang dinilai cenderung stabil.
Saat ini selain dalam bentuk fisik, investasi emas juga bisa dilakukan secara digital.
Baca Juga: Cara Bikin Perhiasan Emas Berkilau dengan Odol, Bakal Auto Kinclong Setelah 5 Menit
Nah mana yang lebih disarankan, berinvestasi emas fisik atau emas digital?
Certified Financial Palnner Aline Wiratmaja mengatakan, dalam memilih kedua instrumen tersebut salah yang perlu untuk dipertimbangkan adalah tujuan investasi dan kondisi keuangannya.
Dia menjelaskan, jika seseorang ingin berinvestasi emas harus benar-benar dilihat dan dipegang secara fisik agar lebih puas, sebaiknya memilih investasi emas fisik.
Pun sebaliknya.
"Tapi kalau mau nabungnya pelan-pelan dari modal dikit dan enggak mau ribet untuk menyimpan yah emas digital yang bisa dipilih," ujar Aline Wiratmaja dalam Generasi Cuan Episode 16: Lebih Baik Investasi Emas Fisik, Digital atau Trading Emas? yang disiarkan dalam Youtube Kompas.com dikutip Minggu (11/9/2022).
Hanya saja, lanjut dia, jika memilih investasi emas secara digital, harus siap dengan biaya tambahan lainnya seperti biaya penyimpanan hingga biaya mencetak sertifikat.
Namun menurut dia salah satu keuntungan membeli emas digital adalah lebih praktis jika ingin membeli dan menjual.
"Enggak perlu ke gerai, lagi naik ojol kita bisa sekalian beli emas atau bisa kita jual online juga," ungkap dia.
Aline juga menyarankan, ketika ingin membeli emas secara digital, pilihlah platform penjualan emas digital yang sudah terdaftar di Bappebti.
Dengan begitu, tingkat transaksi menjual atau membeli di platform yang resmi lebih terjaga kenyamanannya.
Baca Juga: Cara Membersihkan Perhiasan Emas yang Kusam di Rumah, Kembali Berkilau Kalau Direndam Air ini
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memprediksi bakal ada booming emas pada 2023.
Hal itu berarti terjadi lonjakan permintaan terhadap komoditas emas sehingga menyebabkan harganya naik tajam.
Bhima mengatakan, tahun ini akan terjadi fenomena pergeseran instrumen investasi secara global.
Seperti diketahui sejak pandemi Covid-19, tren investasi safe haven pasar global terus berubah.
Pada 2020 dan 2021 pasar meyakini aset kripto akan menjadi safe haven baru.
Namun pada akhirnya aset kripto banyak yang jatuh sehingga pasar mengalihkan asetnya ke dollar AS di 2022.
Hal ini menyebabkan mata uang Negeri Paman Sam ini sangat kuat dan menekan mata uang banyak negara lainnya termasuk rupiah.
"Akan ada booming emas. Dollar AS akan segera berganti ke emas sebagai instrumen paling diminati. Bank sentral dibanyak negara pun mulai menumpuk cadangan emas," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).
Dia melanjutkan, seiring dengan berkembangnya kondisi global, diperkirakan investor akan mengalihkan asetnya ke emas sehingga harga emas diyakini akan naik menjadi Rp 1,6 juta per gram.
"Prediksi harga emas bisa mencapai Rp 1,5 juta sampai Rp 1,6 juta per gram di tahun 2023. Semakin besar ancaman resesi maka semakin menarik emas sebagai safe haven," ucapnya.
Bhima mengungkapkan, permintaan pasar akan emas yang diperkirakan akan melonjak di tahun ini disebabkan oleh tingginya inflasi global yang diiringi oleh berkurangnya kesempatan kerja.
"Stagflasi akan memacu investor membeli emas dalam jumlah besar," kata Bhima.
Selain itu, kebijakan yang dilakukan beberapa negara termasuk Indonesia untuk menerbitkan bank emas atau bullion bank juga turut memacu terjadinya booming emas di tahun ini.
Pemerintah dalam Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) akan mengatur soal pembentukan bank emas di Indonesia dan pengawasannya di bawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dengan adanya bank yang melakukan transaksi jual beli logam mulia termasuk ekspor, impor, hingga proses penyimpanan emas ini, maka akan membuat emas menjadi komoditas yang menarik bagi investor karena peminatnya menjadi semakin luas.
Faktor selanjutnya, Bhima mengungkapkan, pengetatan moneter di negara maju membuat emas diandalkan sebagai lindung nilai atau hedging terhadap naiknya risiko suku bunga.
"Keempat, tidak ditemukan cadangan emas terbukti dalam jangka pendek sehingga outlook supply emas tidak akan meredam kenaikan harga," tukasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Investasi Emas Fisik Vs Emas Digital, Pilih Mana?"
Cara Mencuci Jersey Bola yang Benar, Jangan Pakai Mesin Cuci Kalau Tak Mau Rusak
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR