Vihan Sanyal, psikoterapis dan kontributor Indian Express, memberikan penjelasannya dengan menunjukkan tanda-tanda berikut:
Si Kecil tanpa sadar cenderung berperilaku dengan cara yang mirip dengan orangtua mereka.
Sikap mereka terhadap kehidupan dapat sangat dipengaruhi oleh perselisihan yang terjadi di lingkungan rumahnya.
Ini sering membentuk bagian dari kepribadian anak dan dapat menghambat semua interaksi sosial saat ini dan di masa depan nanti.
Anak-anak yang tumbuh di lingkungan kasar sering mengembangkan masalah perilaku.
Mereka cenderung menjadi pembohong kompulsif, mencuri barang, merusak properti (termasuk mainan mereka) dan menggunakan bahasa kasar.
Mereka mungkin berperilaku sembrono (mendapat masalah karena perilaku mereka di sekolah dan/atau dengan hukum).
Mereka juga bisa menjadi keras dan menjengkelkan atau pendiam dan menarik diri.
Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang berasal dari rumah disfungsional berada pada risiko lebih tinggi terkena gangguan mental seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), kecemasan, depresi, Obsesif-Compulsive Disorder (OCD).
Karena pikiran anak-anak tidak memiliki mekanisme penanggulangan yang efektif untuk mengatasi perkelahian di rumah, mereka cenderung lebih rentan terhadap pengembangan gangguan mental.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR