Tetapi, adanya partikel-partikel asing yang ikut masuk ke dalam tangki merubah sifat dasarnya.
"Mengendap di dasar tangki. Air, uap, dan kotoran saat pengisian itu kan nanti lama-kelamaan berdiam di bagian bawah. Nah, bila terhisap ke mesin pasti mengganggu," kata Widya.
Masalah lebih parah, menurut Widya, dialami mobil yang jarang digunakan.
Suhu udara dingin memicu kondensasi kadar air dalam bahan bakar.
Kemudian, kata dia, kotoran tangki yang mengendap bisa menyebabkan filter pampat.
Atau parahnya, injektor bahan bakar tidak mampu mengatur pengkabutan.
"Kalau bahan bakar sebenarnya awet berbulan-bulan. Tapi, makin lama BBM mengendap, kotoran logam, atau lumpur bisa merubah kualitas," tambah Widya.
Bahan bakar dan udara dikatakan dua unsur yang bertentangan, Widya berujar, tangki sebaiknya diupayakan netral dari kandungan bahan-bahan perusak.
Widya pun menyarankan, isi di dalam tangki sebaiknya dibiasakan penuh agar bahan bakar tidak terkontaminasi atau timbul korosi.
Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Mohammad Syafruddin mengatakan, kerusakan mobil yang mengalami masalah bahan bakar biasanya terjadi pada komponen busi.
Baca Juga: Cara Mudah Bayar Pajak Motor TANPA BPKB Sampai KTP Asli, Pas Buat yang Masih Kredit
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR