SajianSedap.com - Coba jawab jujur dulu, apakah selama ini Anda menganggap tepung sagu dan tapioka sama?
Pasti banyak yang menjawab iya.
Soalnya selama ini dikiranya tapioka ya tepung sagu.
Padahal faktanya keduanya adalah 2 tepung yang berbeda.
Perbedaan utamanya bahkan ada pada bahan dasar pembuatannya.
Nah, Anda yang selama ini gagal terus kalau bikin resep, bisa jadi penyebabnya karena kesalahan menggunakan jenis tepung ini.
Yuk, simak dulu bersama.
Sering menjadi bahan makanan, kedua tepung ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Perbedaan dari tepung sagu dan tepung tapioka bisa terlihat dari bahan bakunya, warna dan tekstur, kemudian fungsi.
Berikut perbedaan dari tepung sagu dan tapioka.
Kedua tepung ini sama-sama berbahan dasar pati tanaman.
Baca Juga: Bukan Tapioka, Rahasia Pedagang Bikin Cimol Kopong Ternyata Pakai Tepung Ini
Tepung sagu dibuat dari sari pati batang pohon sagu.
Sementara tepung tapioka berasal dari sari pati tumbuhan singkong.
Dilihat sekilas, warna dari keduanya juga berbeda.
"Kalau tapioka putih bersih, kalau sagu agak-agak keruh warnanya. Kalau tapioka sering disebut juga kanji juga,” jelas Chef Siti Kanari selaku Senior Pastry & Bakery Cook Hotel Santika Bandung kepada Kompas.com, Minggu (28/6/2020).
Selain warna, tekstur tepung sagu dan tapioka juga memiliki perbedaan.
Tepung sagu memiliki tekstur cukup kasar, bahkan lebih kasar dari tepung terigu.
Sementara tepung tapioka memiliki tekstur yang halus bahkan licin.
Biasanya tepung sagu digunakan untuk membuat makanan agar memiliki tekstur lembut, empuk, dan lengket.
Mulai dari jajanan pasar kue lapis, talam ubi, sampai pempek.
Pada adonan, tepung sagu tidak bisa berdiri sendiri, harus dicampur dengan bahan lain seperti tepung terigu.
Sebab adonan yang hanya dibuat dengan tepung sagu akan memiliki tekstur terlalu lembek dan terlalu lembut sehingga butuh bahan yang bisa memperkuat teksturnya.
“Kalau seumpamanya membuat kue lapis maka tepung sagu harus dicampur dengan tepung beras dan tepung terigu, karena nanti adonannya jika tidak dicampur akan terlalu lembek,” papar Siti.
Sementara tepung tapioka memiliki fungsi untuk merenyahkan dan mengembangkan adonan makanan.
“Masakannya seperti batagor, cireng agar adonannya mengembang dan lebih krispi,” jelas chef Siti. Tepung ini juga bisa menjadi pengental makanan dan bisa menjadi bahan minuman kekinian yaitu boba.
Daging terkenal jadi bahan yang sulit sekali empuk.
Makanya, untuk masak daging, diperlukan proses panjang dan lama sampai berjam-jam.
Soalnya, kalau tak empuk, daging sulit dimakan dan pasti berkurang enaknya.
Nah, supaya daging empuk, kita bisa menggunakan tepung sagu.
Ya, efeknya ternyata luar biasa dalam mengubah tekstur daging, lo.
Caranya, tinggal lumuri daging dengan sedikit tepung sagu lalu pijat-pijat sambil meratakannya.
Untuk setengah kilo daging, kita cukup menggunakan 2-3 sendok makan sagu.
Nantinya, tepung sagu akan membuat seperti lapisan cairan putih di permukaan daging.
Ingat ya, tepung sagunya bukan jadi putih tebal seperti kita membuat ayam gorengtepung.
Idelanya, tepung sagu akan bercampur dengan juice daging dan hanya membuat lapisan putih lengket saja.
Nah, setelahnya, daging tinggal dimasak saja seperti biasa.
Namun sayangnya, karena menggunakan tepung sagu, makan masakan akan jadi sedikit mengental.
Tapi tak masalah kalau yang dibuat memang tumisan yang harus dikentalkan atau sup kental.
Cara ini, sering digunakan di restoran Chinese Food juga.
Biasanya daging dan tepung sagu ini digunkaan untuk hidangan seperti daging tumis sampai kwetiau siram.
Walau hanya dimasak sebentar, dagingnya langsung jadi empuk dan enak banget dimakan.
Wajib dicoba juga di rumah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bedanya Tepung Sagu dan Tepung Tapioka, Kenali Sebelum Bikin Kue"
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR