Kecoak dikenal menyebarkan daftar bakteri, jamur, fungi atau cendawan, dan virus yang signifikan dari satu tempat ke tempat lain.
Selain itu, beberapa kecoak mungkin membawa parasit penyebab giardiasis (gangguan pencernaan akibat infeksi parasit pada usus halus), amuba penyebab disentri (peradangan dan infeksi pada usus), dan virus penyebab polio.
Menurut beberapa penelitian, kecoak memiliki peran sekunder yang kuat dalam menularkan penyakit karena mereka memindahkan atau mengeluarkan patogen dan memakan kotoran manusia.
Penelitian serupa menunjukkan bahwa kecoak dapat membawa bakteri di ususnya selama beberapa bulan, bahkan bertahun-tahun.
Organisme ini kemudian dibuang saat kecoak meninggalkan kotorannya di area sekitar rumahmu.
Oleh sebab itu, menginjak dan menghancurkan kecoak menggunakan kaki atau benda lainnya bukanlah ide yang baik karena menyebabkan cairan usus pembawa bakteri terciprat ke permukaan lantai di rumahmu.
Selain membawa bakteri dan virus, kecoak juga mengandung protein yang berfungsi sebagai alergen bagi banyak orang.
Alergen pada dasarnya adalah zat yang menyebabkan reaksi alergi.
Bagian tubuh yang berbeda, limbah, dan air liur kecoak merupakan alergen bagi individu tertentu.
Bahkan kecoak yang sudah mati masih bisa menyebabkan beberapa reaksi alergi.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR