Uang kuno kertas Indonesia ini diterbitkan pada 1933 - 1939 yang memiliki desain wayang.
Saat ini, Rp 1.000 Gulden dapat dihargai senilai Rp 100 juta oleh kolektor uang kuno.
Dari banyaknya uang Rp 5.000 yang beredar ada uang Rp 5.000 yang dihargai mencapai lebih dari Rp 10 juta per lembar.
Pecahan uang kertas Rp 5.000 tersebut adalah uang kertas yang memiliki desain perempuan yang sedang menggunakan kebaya dan memegang padi keluaran 1958.
Uang kertas ini memiliki tahun dan desain yang sama dengan Rp 1.000 yang berdesain wayang.
Harga jual uang kertas Rp 500 Gulden di mata kolektor bisa dihargai mencapai lebih dari Rp 30 juta.
Koin pecahan Rp 200 yang memiliki desain burung cendrawasi dan garuda keluaran 1945 - 1970 memiliki kisaran harga mencapai Rp 400 - Rp 500 ribu per keping.
Kantor Pusat maupun Kantor Perwakilan BI di seluruh Indonesia menerima penukaran uang khusus yang pernah dikeluarkan ataupu uang yang dalam kondisi rusak.
Layanan penukaran uang rupiah khusus ini dapat dilakukan di Kantor Pusat maupun Kantor Perwakilan BI di seluruh Indonesia, dengan mengacu pada ketentuan atau informasi yang disampaikan mengenai jadwal operasional dan layanan publik BI.
Sementara itu, untuk penggantian uang dalam kondisi lusuh, cacat, atau rusak dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia mengenai pengelolaan uang rupiah.
Adapun ketentuan penukaran uang dalam kondisi cacat, yaitu jika dalam hal fisik uang rupiah logam lebih besar dari 1/2 ukuran aslinya dan ciri uang Rupiah dapat dikenali keasliannya, diberikan penggantian sebesar nilai nominal uang rupiah yang ditukarkan.
Kemudian dalam hal fisik uang rupiah logam sama dengan atau kurang dari 1/2 ukuran aslinya, tidak diberikan penggantian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Uang Kuno Indonesia: Kriteria, Jenis, dan Termahal
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR