Terlepas dari praktik pencucian pada masa lalu, detergen masa kini diformulasikan untuk bekerja dengan baik di air dingin.
“Detergen baru menggunakan enzim yang stabil di air dingin.
Mereka benar-benar memotong kotoran dan memungkinkan surfaktan menghilangkan noda dari pakaian tanpa menggunakan air panas,” terang Gebhardt.
Jadi, detergen yang bisa digunakan pada air dingin atau air bersuhu ruangan sama efektifnya dengan detergen pada masa lalu.
Lebih lanjut, penggunaan air biasa dapat membantu menghemat biaya dan energi.
Selain itu, tidak terlalu merusak serat pakaian dan tidak mengunci banyak jenis noda pada pakaian.
Menurut Gebhardt, banyak orang berpikir bahwa air panas membersihkan pakaian.
Namun, kecuali memiliki siklus sanitasi, air panas yang digunakan tetap tidak cukup panas.
“Hanya mesin pengering yang dapat mensanitasi pakaian meski sinar matahari sama efektifnya untuk tujuan tersebut,” ucapnya.
Selain itu, sanitasi hanya diperlukan ketika pakaian kotor mengandung bakteri jahat, misalnya feses yang menempel pada popok kain atau bekas muntahan akibat penyakit.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Air Panas Vs Dingin, Mana Lebih Efektif untuk Mencuci Pakaian?".
KOMENTAR