Penyebab kanker lidah sebenarnya sangat beragam, tapi satu yang pasti adalah dari makanan yang kita konsumsi.
Penelitian membuktikan kalau konsumsi tembakau dan alkohol jadi salah satu penyebabnya.
Selain itu, penelitian dari The International Agency for Research on Cancer (IARC), mengklasifikasikan minuman atau makanan panas bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan kanker.
Jadi, ada hubungannya antara kanker saluran cerna bagian atas dengan kebiasaan minum dan makanan yang sangat panas.
Pendapat ini sebenarnya masih diperdebatkan juga diluar sana.
Tapi, Badan Kesehatan Dunia WHO memilih jalan aman dengan menganjurkan kita untuk menjauhi kebiasaan makan atau minum yang sangat panas.
Lalu, bagaimana cara mengukur apakah makanan atau minuman keadaan sangat panas dan berbahaya?
Menurut penelitian yang sama, makanan dengan suhu di atas 70 derajat Celcius masuk dalam kategori karsinogen.
Bayangkan saja dengan titik didih makanan berada pada suhu 100 derajat Celcius.
Karena itu, kala hendak menikmati teh, kopi, bakso, soto atau sup, sebaiknya tunggu sampai suhunya hangat lebih dulu baru dilahap.
Dalam hal ini, “hangat” adalah suhu di bawah 50 derajat Celcius.
Mau lebih konkritnya lagi?
Air mendidih yang dituang ke dalam gelas kira-kira membutuhkan waktu lebih dari lima menit untuk mencapai suhu ini.
Lalu pertanyaan selanjutnya, makanan tentu kurang enak kalau cuma hangat-hangat kuku dan tidak panas sekali.
Jawabannya kembali pada kebiasaan.
Mungkin awalnya terasa kurang nikmat karena lidah terbiasa dengan segala hal yang panas.
Tapi percayalah, kalau sudah terbiasa, makanan yang hangat-hangat kuku pun akan terasa cukup hangat untuk lidah.
Yuk, hindari kebiasaan makan yang sangat panas untuk menghindari kanker lidah. biasakan mengonsumsi makanan dalam keadaan hangat dan bukannya panas.
Sebarkan juga pada orang terkasih supaya pencegahan kanker bisa kita mulai dari dapur rumah sendiri.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR