Sebuah peniliti menyakini kebiasaan makan sehat yang membuat wanita Jepang panjang umur hingga saat ini muncul di era 1975, yang disebut juga dengan "menu diet 1975", seperti yang dilansir dari Nippon pada Juni 2019.
Menu diet 1975 memiliki variasi hidangan kecil yang jumlahnya setidaknya 3, selain nasi dan sup.
Cara memasaknya pun biasa bervariasi seputar direbus, dikukus, dan mentah, bisa juga dipanggang.
Memasak dengan menggoreng dan menumis agak kurang umum pada era tersebut. Sebab, memasak dengan api besar, seperti saat menggoreng dengan minyak dapat membuat nutrisi rusak.
Misalnya, ikan makarel yang kaya akan kandungan sehat omega-3, EPA dan DHA, jika digoreng hanya akan menyisakan sepersepuluh EPA dan DHA.
Para wanita Jepang era 1975 biasa makan dengan bahan-bahan kedelai, makanan laut, umbi-umbian, sayuran hijau dan kuning, buah, rumput laut, jamur, dan teh hijau. Telur, produk susu, dan daging juga dikonsumsi, tetapi dalam jumlah sedang.
Kemudian, biasanya para wanita Jepang meracik bahan makanan sehat itu dengan bumbu-bumbu fermentasi yang beragam, meliputi kecap, miso, cuka, mirin, hingga sake, yang dipadukan dengan kaldu dashi yang membantu memberikan rasa sedap pada makanan tanpa terlalu banyak menggunakan garam dan gula.
Berikut ada beberapa contoh variasi menu dari diet Jepang 1975, yang dilansir dari Nippon, yang bisa kamu ikuti.
Untuk menu harian I, ada menu sarapan dengan nasi, salmon asin panggang, natto (kedelai fermentasi), sup miso dengan kol China dan tauge.
Menu makan siangnya dengan kitsune udon (mie udon dengan aburaage), dan buah. Menu makan malam dengan nikujaga (sup kentang dan daging), rumput laut mozuku cuka, sup bening dengan kol dan telur.
Untuk menu harian II, ada menu sarapan dengan roti kismis, telur dadar, sosis tumis dengan kol, buah, dan susu.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR