SajianSedap.com - Umur panjang dan awet muda pasti menjadi dambaan banyak orang.
Salah satu negara yang memiliki harapan hidup terpanjang dibandingkan negara lainnya adalah Jepang, terutama kaum hawanya.
Tak hanya panjang umur, mereka juga memiliki tubuh yang sehat dan bugar hingga usia senja.
Sayangnya, tak banyak orang yang mengetahui "resep" sederhana ini.
Padahal, hanya memrpaktikan hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari, sudah mampu meningkatkan harapan hidup kita.
Namun, tidak semua orang cukup gigih untuk melakukan kebiasaan ini.
Terlebih semakin berkembangnya kehidupan, manusia cenderung ingin berumur panjang untuk menikmati banyak hal.
Untuk itu, cobalah mengikuti kebiasaan orang Jepang selama ini yang sederhana dan tidak menyiksa Anda. Yuk simak!
Menurut data baru dari pemerintah menunjukkan bahwa orang berusia 100 tahun sangat tinggi di sana, hampir 1 dari 1.500 orang sekarang berusia 100 tahun atau lebih.
Kemudian, berdasarkan data yang ada, menunjukkan bahwa wanita di Jepang jauh lebih mungkin hidup selama 1 abad lebih lama dibandingkan pria.
Untuk menjadi panjang umur, wanita Jepang memiliki rahasia yang berasal dari kebiasaan makan yang sangat diperhatikan, tidak sembarangan, dan merupakan makanan-makanan yang sehat.
Baca Juga: Yang Suka Makan Rumput Laut Bakal Sujud Syukur, Efeknya di Tubuh Bisa Bikin 'Panjang Umur'
Sebuah peniliti menyakini kebiasaan makan sehat yang membuat wanita Jepang panjang umur hingga saat ini muncul di era 1975, yang disebut juga dengan "menu diet 1975", seperti yang dilansir dari Nippon pada Juni 2019.
Menu diet 1975 memiliki variasi hidangan kecil yang jumlahnya setidaknya 3, selain nasi dan sup.
Cara memasaknya pun biasa bervariasi seputar direbus, dikukus, dan mentah, bisa juga dipanggang.
Memasak dengan menggoreng dan menumis agak kurang umum pada era tersebut. Sebab, memasak dengan api besar, seperti saat menggoreng dengan minyak dapat membuat nutrisi rusak.
Misalnya, ikan makarel yang kaya akan kandungan sehat omega-3, EPA dan DHA, jika digoreng hanya akan menyisakan sepersepuluh EPA dan DHA.
Para wanita Jepang era 1975 biasa makan dengan bahan-bahan kedelai, makanan laut, umbi-umbian, sayuran hijau dan kuning, buah, rumput laut, jamur, dan teh hijau. Telur, produk susu, dan daging juga dikonsumsi, tetapi dalam jumlah sedang.
Kemudian, biasanya para wanita Jepang meracik bahan makanan sehat itu dengan bumbu-bumbu fermentasi yang beragam, meliputi kecap, miso, cuka, mirin, hingga sake, yang dipadukan dengan kaldu dashi yang membantu memberikan rasa sedap pada makanan tanpa terlalu banyak menggunakan garam dan gula.
Berikut ada beberapa contoh variasi menu dari diet Jepang 1975, yang dilansir dari Nippon, yang bisa kamu ikuti.
Untuk menu harian I, ada menu sarapan dengan nasi, salmon asin panggang, natto (kedelai fermentasi), sup miso dengan kol China dan tauge.
Menu makan siangnya dengan kitsune udon (mie udon dengan aburaage), dan buah. Menu makan malam dengan nikujaga (sup kentang dan daging), rumput laut mozuku cuka, sup bening dengan kol dan telur.
Untuk menu harian II, ada menu sarapan dengan roti kismis, telur dadar, sosis tumis dengan kol, buah, dan susu.
Menu makan siangnya dengan nasi digoreng, sup rumput laut wakame. Menu makan malam dengan nasi, chikunzen-ni (sayuran akar yang direbus dengan ayam), tofu dingin, sup miso dengan bayam dan aburaage (irisan tofu goreng).
Untuk menu harian III, ada menu sarapan nasi mackerel kuda kering, bayam komatsuna dengan kerang, kacang manis-gurih, sup miso dengan terong.
Menu makan siang dengan mie digoreng, mitsumame (jelly agar-agar manis) dengan buah-buahan. Menu makan malam dengan nasi, sup krim, sawi putih rebus dengan udang kering dalam kaldu, mentimun dan salad hijiki.
Dalam kandungan makanan menu diet Jepang 1975, konsumsi jus dan minuman bersoda manis relatif rendah.
Dengan kandungan bahan-bahan yang sehat, generasi dengan diet Jepang 1975, terindar jauh dari resiko diabetes, kepikunan, penuaan juga berkembang lambat, dan tubuh mereka juga lebih bugar.
Melansir Seoul Broadcasting System (SBS) pada Mei 2019, 2 tahun lalu, para peneliti merilis sebuah penelitian yang mengamati pola makan orang Jepang dan dampaknya pada tingkat kematian.
Studi kohort, yang berlangsung selama 15 tahun, melibatkan hampir 37.000 pria dan 43.000 wanita berusia 45-75 tahun yang tidak memiliki riwayat kanker, stroke, penyakit jantung iskemik, atau penyakit hati kronis.
Para peneliti mengukur seberapa baik pria dan wanita mematuhi Japanese Food Guide Spinning Top, terlepas dari perbedaan detailnya, spinning top setara dengan piramida makanan Australia.
Studi tersebut menunjukkan bahwa wanita Jepang yang lebih tua mengikuti panduan diet lebih baik daripada kebanyakan pria.
“Individu dengan kepatuhan lebih dekat pada pedoman diet Jepang memiliki risiko kematian yang lebih rendah dari semua penyebab dan penyakit kardiovaskular, terutama penyakit serebrovaskular,” studi menyimpulkan.
Wanita-wanita Jepang juga lebih mungkin bekerja di industri primer, minum teh hijau dan memiliki asupan energi yang lebih tinggi.
“Temuan kami menunjukkan bahwa konsumsi energi yang seimbang, biji-bijian, sayuran, buah-buahan, daging, ikan, telur, produk kedelai, produk susu, dan minuman beralkohol dapat berkontribusi pada umur panjang dengan mengurangi risiko kematian, terutama dari penyakit kardiovaskular, di populasi Jepang," studi menyimpulkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perempuan Berdaya: "Diet Jepang 1975", Rahasia Panjang Umur Wanita Jepang
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR