SajianSedap.com - Kamar anak tanpa boneka, mungkin terasa hambar, terlebih pada kamar anak perempuan.
Bahkan tak sedikit anak yang biasanya memiliki satu atau lebih boneka kesayangan.
Tak jarang ke mana pun ia pergi, si boneka kesayangan ini selalu dibawa.
Akibatnya, berbagai kotoran, debu, bahkan noda tetesan makanan bisa menempel di tubuh boneka.
Berbagai kotoran tersebut, jika dibiarkan dalam waktu lama, tentu akan membahayakan kesehatan anak.
Untuk menghindarinya, luangkanlah waktu untuk membersihkan dan merawat boneka-boneka itu.
Cara praktis membersihkannya adalah dengan mencucinya, dapat secara manual maupun menggunakan mesin cuci.
Agar Anda bisa mencuci tanpa khawatir akan merusaknya, berikut tipsnya.
Melansir New York Times, selain dicuci rutin dua bulan atau tiga bulan sekali, boneka juga harus langsung dibersihkan sehabis buah hati Anda sakit.
Ketika buah hati sakit, kuman, virus dan bakteri bisa menempel pada serat-serat kain boneka.
Jadi agar anak-anak tak kembali jatuh sakit, boneka bersama sprei dan selimut milik anak harus segera dicuci dengan bersih.
Baca Juga: Trik Mencuci Boneka Tanpa Merusak Bulunya, Hasilnya Seperti Baru Beli dari Toko
Jika bahan boneka terlihat rapuh, sebaiknya gunakan cara manual untuk mencucinya. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Gunakan ember besar, isi dengan air dingin atau hangat. Masukkan sesendok deterjen berformula ringan atau Anda bisa menggunakan sabun cair.
Masukkan boneka ke dalam air, tekan tubuh boneka sehingga seluruh isi di dalamnya bisa terkena air. Biarkan boneka terendam air selama 15 menitan, baru bilas dengan air bersih.
Jangan lupa untuk terus menekan isi boneka agar seluruh air sabun terbilas bersih.
Peras boneka dengan cara menekan-nekannya dengan tangan, kemudian terakhir, gulingkan atau bungkus boneka dengan handuk bersih.
Untuk mengeringkan dengan sempurna, Anda bisa menggunakan hairdryer dengan pengaturan suhu paling rendah. Atau diangin-anginkan di luar ruangan.
Untuk pembersihan rutin, Anda sebenarnya tak perlu selalu mencuci boneka yang ada.
Jika boneka tak terlihat sangat kotor atau berbau, Anda cukup mengelapnya dengan kain lembab yang sudah diberi air bersih.
Jika ingin mencucinya menggunakan mesin, cek dulu label yang menempel pada boneka. Adakah larangan pencucian menggunakan air, atau adakah saran penggunaan air dengan suhu tertentu.
Berikut ini cara mencuci boneka menggunakan mesin cuci:
Jika boneka bisa dicuci dengan air, gunakan air dingin dan putaran mesin cuci yang sangat rendah.
Jika boneka tak direkatkan menggunakan lem, Anda bisa menggunakan air hangat atau panas demi bisa membunuh seluruh kuman dan virus.
Baca Juga: Telat Tahunya Sekarang, Bau Apek pada Boneka Bisa Lenyap Cuma Disemprot dengan 1 Bahan Alami ini
Jangan terlalu banyak menggunakan sabun deterjen. Sabun yang terlalu banyak bisa melekat di serat bulu boneka dan membuatnya lepek dan lengket.
Masukkan boneka ke dalam kantung berpori lebar sebelum memasukkannya ke mesin cuci. Hal ini untuk menghindari bagian-bagian kecil dari boneka terlepas karena pusaran air.
Keringkan dalam suhu rendah, jangan suhu terlalu panas agar serat rambut atau bulu tak rusak.
Kedua cara di atas bisa maksimal membersihkan boneka milik buah hati Anda. Ketika boneka selalu bersih, maka buah hati bisa terjaga dari kuman dan penyakit.
Untuk menghilangkan debu pada tubuh boneka, Anda tak perlu mencucinya.
Cukup seka bulu-bulu boneka dengan lap yang sudah dibasahi dengan air hangat.
Setelah bersih, sisir rapi bulu-bulu tersebut dengan sisir yang sudah tak terpakai. Cara yang lebih praktis adalah menggunakan vacuum cleaner.
Selain praktis, penggunaan vacuum cleaner ini juga relatif lebih hemat waktu. Anda bisa melakukan perawatan ini lebih sering.
Paling tidak satu minggu sekali. Hati-hati ketika menyedot badan boneka yang berbulu. Kurangi daya hisap agar bulu pada boneka tak pada rontok.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Cara Mencuci Boneka agar Buah Hati Terbebas dari Kuman
5 Cara Aman Hilangkan Panu di Kulit, Gak Perlu Obat Tetes yang Rasanya Panas saat Dipakai
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR