Ini merupakan sejenis kuman yang biasa ditemukan di kulit atau di hidung orang sehat sekalipun.
Bila staphylococcus masuk ke dalam tubuh dapat mengakibatkan infeksi kulit jika jumlahnya relatif kecil.
Tapi staphylococcus bisa mematikan jika bakteri menyerang lebih dalam ke tubuh, seperti memasuki aliran darah, sendi, tulang, paru-paru atau jantung.
Karena lap bersifat menyerap air, tentu benda ini adalah tempat yang sempurna untuk tumbuhnya bakteri bahkan jamur.
Apalagi jika dibiarkan dalam kondisi yang lembap dan hangat.
Apabila lap piring di rumah mulai berbau tidak sedap, itu bisa disebabkan oleh jamur dan lumut.
Jika lap piring sudah berbau, inilah saatnya untuk mencucinya dengan air yang sangat panas.
Namun, bila setelah dikeringkan lap piring masih mengeluarkan bau tidak sedap, kamu harus menggantinya dengan yang baru.
Jangan biarkan bakteri atau kuman yang masih menempel di lap piring menyebar ke benda-benda lain.
Misalnya seperti gelas, sendok, maupun meja makan.
Intensitas mencuci lap piring Agar lap piring terjamin kebersihannya, tentu kuncinya adalah harus rutin dicuci.
Pendiri The Duster Dollies, Julie Finch-Scally, menyarankan agar lap piring digunakan selama 3-4 hari sekali.
Jika lap piring digunakan untuk mengelap talenan, kompor, atau tumpahan masakan, benda ini harus sering diganti dengan yang baru.
“Idealnya harus mencuci lap piring sekali sehari. Kecuali jika menggunakannya untuk menyeka tumpahan yang meliputi daging mentah atau ikan;
maka lap harus segera dicuci setelah digunakan," saran Direktur Metro Cleaning (UK) Ltd, Liz O'Hanlon.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inilah Alasan Mengapa Lap Piring Harus Sering Dicuci".
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR