SajianSedap.com - Lap piring merupakan kain yang sangat dibutuhkan di dapur.
Apalagi kalau piring masih basah dan butuh untuk langsung dibersihkan, lap piring ini akan membantu mengeringkan sisa airnya dengan mudah.
Ada pun beberapa orang akan menyeka piring basahnya terlebih dahulu sebelum disimpan di rak piring.
Tapi, masih banyak yang mengabaikan kebersihan lap piring ini, nih.
Coba deh lihat lap piring mu di dapur sekarang, apakah sudah kotor dan lembab?
Kalau ya, segera cuci lapnya sekarang juga, ya!
Karena kalau lap piring jarang dibersihkan bisa akibatkan hal fatal ini untuk tubuh kita.
Wah, apakah itu? Mari kita simak alsan harus sering mencuci lap piring berikut ini.
Banyak orang berpikir bahwa uang dan busa cuci piring adalah benda di rumah yang paling banyak menyimpan bakteri dan kuman.
Faktanya, lap yang sehari-hari digunakan untuk mengelap piring bersih habis cuci juga menjadi benda yang paling kotor, lho!
Kok bisa?
Pasalnya, lap piring yang selalu digunakan ini tanpa kita sadar sering ditaruh di tempat sembarangan dan tidak mencucinya secara berkala.
Beberapa pemilik rumah bahkan membiarkannya dalam kondisi basah selama berhari-hari. nih.
Lalu baru mencucinya setelah berbau tidak sedap.
“Percaya atau tidak, lap piring bisa menjadi salah satu barang paling kotor di rumah," kata kepala pembersihan di Handy, Bailey Carson.
"Dari membersihkan tumpahan hingga menyeka bagian atas meja, sering kali lebih banyak digunakan daripada dibersihkan,” tambah dia.
Melansir dari Kompas.com, sebuah studi yang dilakukan oleh American Society of Microbiology menunjukkan bahwa setengah dari lap piring yang diuji mengandung E. coli atau staph.
Melansir Mayo Clinic, E. coli biasanya hidup di usus manusia dan hewan yang sehat.
Sebagian besar jenis E. coli tidak berbahaya tapi bisa menyebabkan diare yang relatif singkat.
Tetapi beberapa jenis, seperti E. coli O157:H7, dapat menyebabkan kram perut yang parah, diare berdarah, dan muntah.
Sementara itu, staph disebabkan oleh bakteri staphylococcus.
Ini merupakan sejenis kuman yang biasa ditemukan di kulit atau di hidung orang sehat sekalipun.
Bila staphylococcus masuk ke dalam tubuh dapat mengakibatkan infeksi kulit jika jumlahnya relatif kecil.
Tapi staphylococcus bisa mematikan jika bakteri menyerang lebih dalam ke tubuh, seperti memasuki aliran darah, sendi, tulang, paru-paru atau jantung.
Karena lap bersifat menyerap air, tentu benda ini adalah tempat yang sempurna untuk tumbuhnya bakteri bahkan jamur.
Apalagi jika dibiarkan dalam kondisi yang lembap dan hangat.
Apabila lap piring di rumah mulai berbau tidak sedap, itu bisa disebabkan oleh jamur dan lumut.
Jika lap piring sudah berbau, inilah saatnya untuk mencucinya dengan air yang sangat panas.
Namun, bila setelah dikeringkan lap piring masih mengeluarkan bau tidak sedap, kamu harus menggantinya dengan yang baru.
Jangan biarkan bakteri atau kuman yang masih menempel di lap piring menyebar ke benda-benda lain.
Misalnya seperti gelas, sendok, maupun meja makan.
Intensitas mencuci lap piring Agar lap piring terjamin kebersihannya, tentu kuncinya adalah harus rutin dicuci.
Pendiri The Duster Dollies, Julie Finch-Scally, menyarankan agar lap piring digunakan selama 3-4 hari sekali.
Jika lap piring digunakan untuk mengelap talenan, kompor, atau tumpahan masakan, benda ini harus sering diganti dengan yang baru.
“Idealnya harus mencuci lap piring sekali sehari. Kecuali jika menggunakannya untuk menyeka tumpahan yang meliputi daging mentah atau ikan;
maka lap harus segera dicuci setelah digunakan," saran Direktur Metro Cleaning (UK) Ltd, Liz O'Hanlon.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inilah Alasan Mengapa Lap Piring Harus Sering Dicuci".
Cuma Pakai Tepung Terigu, Ini Cara Ampuh Mengusir Semut di Rumah Sampai ke Sarang-sarangnya
KOMENTAR