Salah satu kebiasaan yang umum di banyak budaya adalah mengonsumsi nasi dalam jumlah yang berlebihan.
Nasi merupakan sumber karbohidrat utama dalam banyak masyarakat, dan konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Tubuh memetabolisme karbohidrat menjadi glukosa, yang akan digunakan sebagai sumber energi.
Namun, jika jumlah nasi yang dikonsumsi melebihi kebutuhan energi harian, glukosa tersebut akan disimpan sebagai lemak, meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes.
Banyak orang cenderung memilih nasi putih sebagai makanan pokok mereka.
Nasi putih memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang berarti cepat dicerna oleh tubuh dan menyebabkan lonjakan gula darah.
Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Sebagai alternatif, pilihan yang lebih baik adalah mengonsumsi nasi merah, nasi cokelat, atau biji-bijian lain yang memiliki indeks glikemik lebih rendah.
Kebanyakan jenis nasi, terutama nasi putih, rendah serat.
Serat adalah nutrisi penting yang membantu mengontrol penyerapan gula dalam darah.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR