SajianSedap.com - Olahan daging ayam memang jadi lauk favorit di rumah.
Apalagi memasak daging ayam sangat mudah.
Belum lagi untuk membelinya tak perlu repot jauh-jauh berangkat ke pasar karena ada yang jual dekat rumah.
Walau harganya naik, tetap saja ada yang rela antri demi membeli daging ayam.
Hanya saja, ada pedagang nakal yang kerap memanfaatkan kesempatan dengan menjual daging ayam tiren.
Tentu saja ini bisa merugikan para pembeli apalagi yang ingin disantap bersama keluarga di rumah.
Maka dari itu penting mengetahui cara membedakan daging ayam segar dengan daging ayam tiren.
Kenali langsung dari tanda-tanda berikut ini.
Ayam segar adalah ayam yang masih dalam kondisi segar dan belum mengalami tanda-tanda kerusakan atau pelapukan.
Sementara itu, ayam tiren adalah ayam yang telah mengalami pemrosesan yang tidak sah, seperti pemalsuan label atau kemasan, penggunaan bahan pengawet yang berbahaya, atau penggunaan bahan tambahan yang tidak aman.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk membedakan ayam segar dengan ayam tiren:
Ayam segar memiliki warna kulit yang cerah dan mengkilap.
Warna kulit yang normal untuk ayam adalah merah muda atau merah terang.
Ayam tiren mungkin memiliki warna kulit yang kusam, tidak alami, atau bahkan memiliki bercak-bercak berbeda di kulitnya.
Daging ayam segar biasanya kenyal dan elastis saat disentuh.
Sementara daging ayam tiren mungkin terasa lembek atau bahkan berlendir.
Ayam segar biasanya tidak memiliki bau yang menyengat atau tidak sedap.
Bau alami ayam segar adalah bau daging yang lembut.
Ayam tiren dapat memiliki bau yang tidak normal atau tidak sedap, terutama jika telah mengalami pelapukan atau kontaminasi.
Periksa tanggal kadaluwarsa pada kemasan ayam.
Pastikan tanggal tersebut masih dalam batas yang wajar dan tidak melewati masa kadaluwarsa.
Perhatikan label kemasan, seperti logo produsen, nomor sertifikasi halal (jika relevan), atau label kesegaran.
Pastikan label tersebut tidak tampak palsu atau mencurigakan.
Pilihlah ayam dari penjual atau toko yang dapat dipercaya dan memiliki reputasi baik dalam menjual produk ayam segar.
Jika memungkinkan, pilihlah ayam dari peternakan atau pasar yang terkemuka, di mana pengawasan dan kontrol kualitas mungkin lebih ketat.
Jika harga ayam terlalu murah untuk ukuran atau jenisnya, maka perlu dicurigai keasliannya.
Harga yang tidak wajar bisa menjadi tanda bahwa ayam tersebut tiren.
Jika Anda memiliki kekhawatiran bahwa ayam yang Anda beli mungkin tiren, disarankan untuk menghindari mengonsumsinya dan melaporkan hal tersebut kepada otoritas yang berwenang, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di negara Anda.
Tak cuma dalam membeli, tapi mengolah daging ayam dengan benar adalah langkah penting untuk mencegah kontaminasi bakteri dan menjaga keamanan pangan.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk mengolah daging ayam agar bebas dari bakteri:
Sebelum memulai, pastikan Anda mencuci tangan dengan sabun dan air bersih selama setidaknya 20 detik.
Gunakan pakaian yang bersih dan peralatan perlindungan diri seperti sarung tangan dan celemek.
Pisahkan daging ayam dari bahan makanan lain, terutama yang dikonsumsi mentah seperti sayuran atau buah-buahan.
Gunakan talenan yang terpisah untuk memotong daging ayam dan hindari kontak silang dengan bahan makanan lainnya.
Pastikan permukaan kerja, seperti talenan atau countertop, bersih dan bebas dari kotoran atau sisa makanan.
Bersihkan permukaan dengan deterjen dan air panas, lalu gunakan desinfektan yang sesuai untuk membunuh bakteri yang mungkin ada.
Jika tidak akan segera digunakan, simpan daging ayam di dalam lemari es pada suhu yang aman, di bawah 4 derajat Celsius (40 derajat Fahrenheit).
Pastikan daging ayam terbungkus rapat dalam wadah yang kedap udara atau kemasan plastik yang tahan air.
Pastikan daging ayam matang sepenuhnya sebelum dikonsumsi.
Gunakan termometer makanan untuk memastikan daging mencapai suhu minimal 75 derajat Celsius (165 derajat Fahrenheit).
Saat memasak, pastikan daging ayam tidak berwarna merah muda atau merah di tengahnya dan jusnya berwarna jernih tanpa tinge merah.
Bersihkan alat-alat dan permukaan kerja setelah kontak dengan daging ayam mentah, menggunakan air panas dan deterjen.
Jangan menggunakan alat yang sama untuk memotong atau menyiapkan makanan mentah dan makanan matang tanpa mencucinya terlebih dahulu.
Jaga daging ayam tetap berada di luar "zona bahaya" suhu antara 4 derajat Celsius (40 derajat Fahrenheit) hingga 60 derajat Celsius (140 derajat Fahrenheit), di mana bakteri berkembang biak dengan cepat.
Baca Juga: Kok Sudah Masuk Kulkas, Daging Ayam Malah Jadi Cepat Busuk? Kebiasaan Ibu-ibu Jadi Penyebabnya
Jika Anda menyisakan daging ayam yang sudah dimasak, dinginkan dengan cepat dan simpan di dalam lemari es selama dua hari maksimal.
Apabila tidak akan mengonsumsi dalam dua hari, simpan daging ayam dalam wadah yang kedap udara dan bekukan untuk penyimpanan lebih lama.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
KOMENTAR