SajianSedap.com - Anda penggemar olahan cumi?
Jika iya, tentunya tidak asing dengan tinta cumi yang berwarna hitam bukan?
Selain dagingnya, tinta cumi juga sering diolah menjadi campuran makanan atau saus.
Warnanya yang hitam justru membuat olahan makanan terlihat unik.
Bahkan sebagian orang menyebut jika masakan yang menggunakan tinta cumi semakin nikmat.
Pada dasarnya tinta cumi sendiri digunakan oleh cumi sebagai senjata perlindungan diri.
Saat bahaya mengancam, cumi akan menyemprotkan cairan tintanya agar musuh emnjauh.
Namun bagiaimana jika tinta cumi ini diolah menjadi masakan?
Apakah tinta cumi ini aman dikonsumsi?
Sebagian besar orang tentu penasaran bukan?
Berikut jawaban dan paparan Bernadeta Soedarini, Dosen pada Program Studi Teknologi Pangan UNIKA Soegijapranata Semarang.
Fakta ilmiah tentang tinta cumi yang dikaitkan dengan senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya.
Warna hitam pada tinta cumi sesungguhnya disebabkan oleh adanya senyawa Melanin dengan konsentrasi sangat tinggi danzat besi.
Melanin sendiri merupakan polimer kompleks yang tersusun atas asam amino tirosin, salah satu asam amino yang berfungsi untuk mengaktifkan enzim-enzim tubuhkita.
Asam amino tirosin antara lain berperan untuk pembentukan hormon dopamine dan adrenalin, dua macam hormon yang memberikan efek positif bagi hidup.
Kandungan zat besi (Fe) dalam tinta cumi jelas menguntungkan dari aspek gizi dan kesehatan.
Zat besi merupakan mineral penting bagi tubuh kita, yang menyusun sel darah merah (hemoglobin).
Selain itu, zat besi berfungsi untuk membantu fungsi otot dan otak, melalui perannya untuk mendistribusikan oksigen di dalam tubuh kita.
Adanya tinta cumi justru menjadikan olahan seafood lebih gurih karena adanya kandungan asam glutamat, asam amino yang memberikan sensasi umami (lezat gurih) seperti halnya MSG (Mono Sodium Glutamat).
Selain itu, di dalam tinta cumi juga terkandung beberapa jenis asam amino lain yaitu alanine, lisindantaurin (turunan asam amino sistein).
Taurin dikenal sebagai senyawa yang mampu membantu untuk proses metabolisme lemak di dalam tubuh sehingga sering dikaitkan dengan penurunan berat badan.
Berdasarkan senyawa-senyawa yang terkandung dalam tinta cumi, yang sebagian besar adalah asam-asam amino dan turunannya, jelas bahwa kita tidak perlu mengkhawatirkan aspek keamanannya.
Tinta cumi bahkan dapat digunakan sebagai pewarna hitam alami untuk aneka hidangan pangan lainnya seperti olahan pasta (spagethi, macaroni, fussilidan lain sebagainya) ataupun produk bakery (roti, kue, paudan lain-lain).
Penggunaan tintacumi bahkan akan memberikan rasa yang lebih gurih pada olahan pangan, tanpa perlu menambahkan MSG.
Jadi, warna hitam tidak selalu berarti buruk atau berbahaya.
Selain itu, tinta cumi rupanya memiliki manfaat kesehatan loh.
Dilansir dari Kompas.com, berikut ini beberapa manfaat tinta cumi-cumi untuk kesehatan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa tinta cumi efektif untuk melawan patogen seperti bakteri, jamur, dan virus.
Selain itu, tinta cumi juga memiliki efek antibiotik terhadap beberapa bakteri menular.
Studi telah menemukan bahwa tinta cumi dapat meningkatkan aktivitas antitumor dan melawan penyakit kanker.
Oleh sebab itu, tinta cumi berpotensi untuk digunakan dalam obat antikanker dan kemoterapi.
Beberapa senyawa dalam tinta cumi dapat membantu melindungi sel-sel kekebalan tubuh.
Dengan demikian, tinta cumi berpotensi membantu tubuh terhindar dari berbagai penyakit.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Tinta Hitam Cumi atau Sotong Apakah Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Baca Juga: Sering Dijual di Pinggir Jalan, Konsumsi Ubi Cilembu Bisa Berikan Efek Luar Biasa Ini untuk Tubuh
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR