“Santannya bisa dimasukkan terakhir dan jangan terlalu lama di panas. Misal, seperti masak sayur lodeh, jadi yang terakhir dimasukkan adalah santannya,” terang Rista.
Dia menganjurkan, memasak santan tidak dilakukan lebih dari 3 menit agar tidak menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.
Selain itu, Rista juga menyarankan masakan yang mengandung santan tidak dimasak atau dihangatkan berkali-kali. Pasalnya, hal itu akan membuat makanan itu menjadi sumber lemak jahat.
“Apabila masakan yang mengandung santan dimasak berkali-kali akan menimbulkan lapisan minyak. Itulah yang menyebabkan masakan menjadi berbahaya,” jelas Rista.
Jika ingin mendapat santan kental, gunakan 500 mililiter air panas untuk satu butir kelapa.
Sementara jika ingin mendapat santan konsistensi sedang, gunakan 1.000 mililiter air panas untuk satu butir kelapa.
Apabila ingin santan dengan konsistensi encer, gunakan 1.500-2.000 mililiter air panas untuk satu butir kelapa.
Kalau ingin memasak menggunakan santan kental dan encer sekaligus, kamu bisa menggunakan satu butir kelapa saja.
Caranya pertama peras satu butir kelapa dengan air sesuai kebutuhan (misalnya 300 mililiter santan ketal dari satu butir kelapa).
Setelah itu baru peras kembali kelapa dengan air panas untuk mendapatkan santan encernya. Takaran air bisa disesuaikan sesuai konsistensi santan yang diinginkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul 3 Cara Memasak Santan agar Tak Jadi Berbahaya untuk Kesehatan
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR