SajianSedap.com - Kamar mandi adalah area penting di rumah yang digunakan setiap hari.
Ini digunakan untuk mandi dan membersihkan diri serta membuang kotoran besar atau kecil.
Karena biasanya ukurannya cukup kecil, area kamar mandi jarang sekali dilengkapi dengan jendela sebagai tempat aliran udara.
Ini yang kemudian membuat kamar mandi menjadi tempat lembab, dengan kondisi kamar mandinya sendiri yang basah.
Tingkat kelembapan yang tinggi ini menjadi kondisi bagus untuk pertumbuhan jamur.
Salah satu yang dapat ditemui adalah jamur hitam yang dapat tumbuh di dinding atau tembok.
Ini tak hanya membuat dinding menjadi kotor dan terlihat jorok, namun juga dapat menimbulkan masalah besar pada kesehatan.
Oleh sebab itu penting untuk membasmi dan menghilangkannya segera mungkin jika Anda melihatnya di kamar mandi Anda.
Caranya pun tidaklah sulit dilakukan sendiri seperti berikut ini. Yuk simak!
Dilansir dari Bob Vila, berikut ini adalah cara menghilangkan jamur yang muncul di permukaan dinding kamar mandi.
Anda bisa melakukannya sendiri dengan menggunakan bahan dan alat yang tersedia di rak Anda seperti berikut.
Campurkan satu bagian larutan pemutih dengan tiga bagian air bersih ke dalam botol semprot.
Setelah itu, semprotkan larutan pemutih ke seluruh bagian dinding kamar mandi yang berjamur.
Untuk memastikan keamanan, buka jendela atau biarkan kipas tetap menyala saat kamu sedang menyemprotkan larutan pemutih ke area noda jamur.
Sebab, uap yang dikeluarkan dari larutan pemutih tidak menyenangkan dan dapat mengiritasi paru-paru.
Jika sudah disemprot, biarkan pemutih meresap ke dalam jamur di dinding selama beberapa menit, kemudian gunakan sikat gosok untuk menghilangkan noda.
Jika nodanya luas atau dalam, kamu mungkin perlu mengulangi prosesnya untuk menghilangkan semua perubahan warna.
Pemutih bekerja dengan baik untuk membunuh jamur di permukaan dan menghilangkan bekas jelek pada dinding yang disebabkan oleh jamur.
Akan tetapi, pemutih tidak menembus jauh ke dalam dinding kering sehingga membuat akar jamur tidak terganggu.
Itu berarti masalah jamur pada dinding kemungkinan akan terulang kembali, terkadang dalam beberapa hari.
Kelembapan di kamar mandi harus diminimalisir untuk mencegah pertumbuhan jamur dan lumut yang mengganggu estetika dan kesehatan.
Bagi Anda yang mendesain kamar mandi dengan adanya jendela, ini menjadi langkah awal mencegah tingginya kelembaban di kamar mandi.
Namun jika tidak ada jendela di kamar mandi, kamu memerlukan exhaust fan atau kipas exhaust untuk ventilasi.
Exhaust fan berfungsi untuk menarik keluar udara di kamar mandi yang mengandung kelembapan dan juga bau.
Terdapat beberapa pilihan exhaust fan yang bisa kamu pilih untuk kamar mandimu, baik dipasang di dinding atau plafon.
Selain itu, untuk benar-benar meminimalisir kelembapan di kamar mandi, kamu bisa mengandalkan beberapa tanaman hias yang mampu menyerap kelembapan.
Azalea, pakis Boston, peace lily, lili Paris, hingga tillandsia ada beberapa tanaman yang memiliki kemampuan untuk menyerap kelembapan sekaligus mempercantik ruang di kamar mandi.
Yang pertama Anda harus menjaga agar udara tetap bergerak. Tanpa sirkulasi udara, ruangan mana pun bisa mulai berbau pengap.
Di kamar mandi, yang dapat dengan mudah mengakumulasi kelembapan dan bau tidak menyenangkan lainnya, udara segar bahkan lebih penting.
Blogger Amy Smith mengatakan, Anda bisa menjaga ventilasi kamar mandi tetap baik dengan memasang exhaust fan dan membuka jendela jika memungkinkan untuk mengalirkan udara.
Lalu Anda bisa menambahkan bau yang enak ke dalam pewangi Anda.
Blogger Jill Bauer menyarankan menyemprotkan semprotan pengharum ruangan pada bola kapas dan memasukkannya ke dalam gulungan tisu toilet dan bagian bawah tempat sampah.
Menyemprotkan pengharum linen pada handuk tangan dan keset kamar mandi juga dapat membantu menjaga agar tetap segar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Menghilangkan Jamur di Dinding Kamar Mandi sampai ke Akarnya
Cara Mencuci Jersey Bola yang Benar, Jangan Pakai Mesin Cuci Kalau Tak Mau Rusak
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR