SajianSedap.com - Sambal matah tengah naik daun saat ini, biasanya sambal matah disajikan hanya di resto-resto yang mengusung tema Bali dalam konsep menunya, kini sambal matah justru bisa disantap kapan saja.
Penyajiannya juga tak menggunakan cobek atau piring, melainkan tampil cantik dalam stoples.
Tentu jadi lebih praktis karena bisa ditenteng ke mana-mana, bahkan dibawa di dalam tas.
Kepraktisannya juga membuat sambal matah ini bisa jadi jinjingan keren sebagai gift atau antaran bagi kerabat atau teman dalam berbagai kesempatan.
Sambal Matah Api namanya. Sesuai namanya, jenis sambal ini berkiblat pada jenis sambal dari Bali yang cukup populer.
Rasanya pun sangat pedas sesuai pula yang digambarkan oleh mereknya.
Miranti Gumayana (39), pembuatnya, ia memproduksi sambal tradisional ini dengan sentuhan yang sedikit modern, baik dari bahan maupun dari kemasannya.
Modifikasi ini sengaja dilakukannya karena pembelinya memang berasal dari berbagai kalangan, termasuk kalangan ekspatriat.
Miranti memodif sambalnya dengan mengganti minyak kelapa dengan mentega (butter) yang dicampurnya dengan perasan air jeruk lemon.
Keduanya kemudian ditambahkan irisan cabe rawit, bawang merah, dan bawang putih.
Kreativitasnya ini berhasil menjadikan sambal buatannya beraroma harum, sekaligus menyegarkan.
Rasanya pedas dan segar berkat paduan cabai dan jeruk.
Tingkat kepedasannya cukup bikin lidah berapi amat mewakili citarasa sambal ini.
Pedasnya bisa membuat jatuh hati para penyuka cabe, rasanya cukup menggigit,dan membuat siapa saja mudah ketagihan.
Berawal dari New York
Modifikasi lainnya yang dilakukan Miranti ada pada kemasannya, Sambal Matah Api dikemas dalam stoples kaca berbentuk segi enam.
Dengan tutup keemasan yang mewah, sambal ini didisain keren dengan kemasan menawan layaknya sepaket selai atau colekat. “Padahal isinya sambal,” ujar Miranti sambil tertawa.
Miranti sengaja memilih stoples kaca ketimbang bahan plastik, Dalam hal ini Konsep reuse mendasari keputusannya. “Selain bisa digunakan kembali, bahan kaca juga lebih ramah lingkungan, dan tidak menghasilkan banyak sampah,” tutur Miranti yang juga menyediakan boks khusus untuk mempbeli di luar kota.
Baca Juga: Resep Nasi Liwet Ikan Sambal Matah, Sajian Khas Nusantara Dengan Isian yang Tak Biasa!
Sambal Matah api meluncur ke pasaran Desember 2012.
Namun saat itu, produknya baru dikenal di kalangan teman dekat aja.
Awalnya Miranti tinggal dan bekerja di New York sebagai seorang arsitek.
Kerinduannya pada Tanah Air membuat Miranti rajin mengolah beragam makanan di dapur pribadinya, termasuk sambal.
Lantas ia terpikir untuk menjualnya. Menurutnya, sambal merupakan salah pelengkap menu yang nyaris selalu ada dalam piring setiap orang saat makan.
Begitu pentingnya peran sambal, sampai-sampai acara makan tanpa sambal terasa tak lengkap dan tak sedap.
Kini ia bisa memproduksi hingga 40 stoples per hari, Merek Sambal Matah Api pun jadi brand yang dikenal masayarakat secara luas.
Sambal ini dijual dengan berat 275 gram, harganya Rp 75 ribu.
Melalui twitter @sambalmatahapi, Miranti berhasil menggaet penikmat sambal di berbagai antero Jakarta, hingga kerap jadi oleh-oleh para ekpatriat hingga ke Amerika Serikat, Eropa, Amsterdam, Norwegia, hingga Jenewa.
Di awal tahun 2013, sambalnya benar-benar meroket dan banyak diburu pecinta pedas.
KOMENTAR