Soto merupakan makanan yang diadaptasi dari makanan Tionghoa yang bernama Jao To atau Cau Do.
Makanan Jao To atau Cau Do sendiri memiliki arti berupa rerumputan jeroan atau jeroan berempah.
Semakin berkembang, soto akhirnya mengikuti selera masyarakat lokal dengan isian berupa bihun, tauge, hingga potongan daging.
Sementara itu, coto merupakan sajian makanan berkuah yang berasal dari Suku Makassar di Sulawesi Selatan.
Awalnya, makanan ini diperuntukkan bagi para raja atau bangsawan di dalam istana karena memakai bahan daging.
Sementara untuk masyarakat biasa dan abdi dalem, isiannya tidak menggunakan daging, melainkan memakai bagian jeroan sapi.
Perbedaan soto dan coto selanjutnya dapat terlihat jelas dari warna kuahnya. Soto dan coto memiliki warna kuah yang berbeda.
Warna kuah soto umumnya berwarna jernih kekuningan, sementara itu coto Makassar memiliki kuah berwarna gelap.
Kuah soto biasanya berasal dari rebusan tulang sapi atau ayam dengan bumbu seperti kunyit, jahe, daun salam, kemiri, dan daun jeruk.
Sementara itu pada pembuatan kuah coto dibutuhkan banyak rempah, seperti jintan, kemiri, pala, ketumbar, lada, hingga tambahan kacang tanah dan tauco.
Kacang tanah dan tauco inilah yang diketahui membuat warna gelap pada kuah coto Makassar.
Source | : | Bobo |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR