Formalin merupakan salah satu bahan pengawet yang tidak boleh digunakan atau ditambahkan secara langsung dalam produk makanan maupun hasil perikanan.
Beberapa efek yang muncul setelah mengonsumsi makanan berformalin adalah sakit perut, mual dan muntah-muntah. Bahkan jika dosisnya tinggi akan berakibat pada kematian.
Ikan yang mengandung formalin akan terlihat dari tampilan fisiknya.
Ikan berformalin memiliki bola mata dan pupil tenggelam, keruh, dan tampak lendir kuning tebal.
Di sisi insangnya, ikan berformalin cenderung berwarna pucat, kusam dan agak keputihan. Warna pucat dan kusam juga terlihat pada permukaan kulit ikan berformalin.
Tekstur kulit akan terasa keras dan pata bila ditekan dengan jari, serta mengeluarkan bau asam.
Dari sisi dagingnya, sayatan ikan berformalin tampak berwarna pucat kusam dan isi perut tidaklah utuh seperti ikan segar.
Dari sisi matanya, ikan yang segar biasanya memiliki perbedaan mata yang mudah dikenali.
Ia bermata menonjol dengan pupil berwarna hitam mengkilat. Ikan segar juga memiliki selaput mata yang jernih. Dari sisi insangnya, ikan segar cenderung berwarna merah cerah.
Permukaan ikan segar juga memiliki warna cemerlang (spesifik jenis) dan bertekstur elastis bila ditekan.
Terakhir, ikan yang segar akan lemas lunglai ketika dipegang. Untuk dagingnya, ikan segar biasanya memiliki sayatan berwarna cerah dan sedikit warna kemerahan di sepanjang tulang belakang. Selain itu, isi perut ikan segar juga masih utuh.
Baca Juga: Punya Ikan Sarden Di Rumah? Olah Dengan Resep Nasi Bakar Sarden Lombok Ijo Enak Ini Saja
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR